Tanaman terung (Solanum melongena L.) merupakan salah satu tanaman sayuran yang penting secara ekonomi dan memiliki potensi untuk meningkatkan pendapatan petani. Namun, produksi tanaman terung masih menghadapi beberapa kendala, termasuk rendahnya hasil panen. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas tanaman terung. Pupuk organik cair (POC) dari urine sapi telah menjadi alternatif dalam pertanian berkelanjutan. Urine sapi mengandung nutrisi penting seperti nitrogen, phospor, dan kalium, serta mikroelemen lainnya. Pemberian POC dari urine sapi diharapkan dapat memperbaiki kualitas dan kuantitas hasil panen tanaman terung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi POC dari urine sapi terhadap pertumbuhan dan produksi beberapa varietas tanaman terung (Solanum melongena L.). Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai Maret 2024, yang bertempat di laboratorium lapang Universitas Islam Kadiri, Rejomulyo, Kecamatan, Kota, Kabupaten Kediri, dengan ketinggian tempat 67 mdpl.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan 9 kombinasi perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan terdiri dari dua faktor, faktor pertama yaitu konsentrasi pupuk organik cair (POC) urine sapi dengan simbol “P” dengan 3 taraf antara lain P1= Konsentrasi POC 100 ml/tanaman, P2 = Konsentrasi POC 300 ml/tanaman, dan P3 = Konsentrasi POC 500 ml/tanaman. Faktor kedua yaitu macam varietas terung ungu terdiri dari 3 taraf dengan simbol “V” antara lain V1 = Mustang, V2 = Antaboga, dan V3 = Prince. Data yang diperoleh dianalisis menggunkan Anova. Jika terjadi perbedaan yang nyata antar perlakuan dilanjutkan dengan uji BNT 5%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara konsentrasi pupuk organik cair urine sapi dan macam varietas disemua variabel pengamatan pertumbuhan dan produksi tanaman terung ungu (Solanum melongena L.). Terjadi pengaruh sangat nyata pada perlakuan konsentrasi maupun varietas pada variabel pengamatan diameter batang pada umur 36 hst, hasil tertinggi pada konsentrasi POC yaitu P3 (500 ml/tanaman) dengan nilai 1,42 cm. Sedangkan pada perlakuan varietas hasil teringgi pada V1 (Mustang) dngan nilai 1,42 cm. 1.Terjadi pengaruh nyata pada perlakuan tunggal baik itu pada konsentrasi POC dan macam varietas pada umur 36 hst, diameter batang pada perlakuan macam varietas umur 26 hst, dan diameter batang pada umur 31 dan 36 hst baik pada perlakuan kosentrasi POC maupun macam varietas.
Hasil tertinggi pada konsentrasi POC terdapat pada P3 (500 ml/tanaman), dan pada perlakuan macam varietas terdapat pada V1 (Mustang).