Penelitian ini diharapkan mampu memberikan wawasan mengenai kondisi teknis serta aspek sosial ekonomi yang berpotensi mempengaruhi kinerja reproduksi sapi perah dalam pelaksanaan program IB di UD. Saputra Jaya. Untuk memahami lebih dalam mengenai kinerja reproduksi sapi hasil IB di UD. Saputra Jaya, penting untuk melakukan kajian yang melibatkan inseminator dan peternak. Inseminasi buatan (IB) atau perkawinan suntik adalah upaya untuk menyuntikkan sperma ke saluran reproduksi hewan betina yang sedang birahi dengan bantuan seorang inseminator agar hewan tersebut menjadi hamil. Parameter inseminasi buatan yang dapat dijadikan acuan untuk mengevaluasi efisiensi reproduksi sapi betina antara lain adalah Service per Conception (S/C), Conception Rate (CR), dan Non Ratrun Rate (NRR), yang diambil dari data sekunder mengenai pencatatan reproduksi. Pengumpulan data primer dilakukan melalui kegiatan wawancara kepada peternak dan inseminator berdasarkan pertanyaan yang telah disiapkan dalam bentuk kuisioner. Sedangkan, data sekunder dalam penelitian ini dikumpulkan dari laporan dan pencatatan dari inseminator. Teknik pengambilan sampel menggunakan proposional sampling. Variabel yang diamati yaitu Service Per Conception (S/C), Conception Rate (CR), dan Non Retrun Rate (NRR). Hasil penelitian yang diperoleh di UD. Saputra Jaya yaitu, peternak berjumlah 18 orang yang berumur 27-60 tahun dan lama beternak 4-8 tahun. Nilai Service Per Conception 2,1, nilai Conception Rate 36,8%, dan nilai Non Return Rate 36,8%.