Penelitian ini di Kabupaten Kediri mulai tanggal 1 Desember 2018 sampai dengan 20 Januari 2019, pengambilan data di BPS, survei lapangan, serta pengambilan sampel limbah di Kabupaten Kediri. Uji laboratorium terhadap limbah tanaman tebu dilakukan pada tanggal 20 Desember 2018 di dinas peternakan dan perikanan Kabupaten Blitar.

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar jumlah dan kandungan gizi yang terdapat pada limbah tanaman tebu di kabupaten kediri serta membandingkan teori yang diperoleh dengan kenyataan yang sebenarnya dengan hasil analisa proksimat dan daya tampung limbah.

Materi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu luas lahan, total produksi utama, dan jumlah populasi ternak dalam satu kabupaten. Adapun parameter yang diamati adalah potensi daya tampung limbah tanaman tebu meliputi jumlah limbah yang di produksi (ton), kandungan nutrisi yang terdapat pada limbah, kebutuhan ternak (ST/Tahun), daya tampung limbah pertanian (ton), dan indeks daya dukung.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan purposive sampling. Data dari BPS dan pengambilan sampel ke lahan pertanian yang ada di Kabupaten Kediri. Hasil penelitian menunjukkan jumlah populasi ternak ruminansia yang ada di Kabupaten Kediri, dari tahun 2010 sampai dengan 2017 memiliki jumlah rata-rata ruminansia besar (sapi potong, sapi perah, dan kerbau) yakni 233.565 ekor atau 233.565 ST/tahun, dan ruminansia kecil (kambing dan domba) sebanyak 170.733 ekor atau 12.195 ST/tahun.

Limbah yang dihasilkan dari tanaman tebu yang ada di Kabupaten Kediri terdiri atas limbah pucuk, tetes, dan ampas dalam bentuk bahan kring (BK) yaitu sebanyak 120.495,5 Ton. Demikian limbah tanaman tebu tidak mampu untuk mencukupi ruminansia di Kabupaten Kediri, Limbah tanaman tebu hanya mampu mencukupi ternak ruminansia 52.848,9 ST. limbah tanaman tebu hanya bisa dijadikan sebagai bahan pakan pendukung.

Indeks daya dukung (IDD) pada limbah tanaman tebu menunjukkan angka 0.215 memiliki kriteria sangat kritis bila dijadikan bahan pakan utama., sehingga limbah hanya bisa dikategorikan sebagai pakan pendukung saja. Kandungan nutrisi dari hasil uji analisis proksimat menunjukkan kandungan bahan kering (BK), kadar air (KA), dan protein kasar (PK) sudah sesuai dengan literatur, selisih dari kandungan % menunjukkan bahwa tiap sampel yang diambil dari tempat yang berbeda, serta dari lahan berbeda, akan mempengaruhi berapa besar protein kasar bahan tersebut.