Salah satu masalah yang sering dihadapi oleh masyarakat adalah limbah kotoran ternak yang tidak ditangani. padahal limbah kotoran ternak ini mempunyai potensi yang sangat baik sebagai penyedia unsur hara tanaman. Teknik pembuatan kompos yang tepat dan penggunaan mikroba dekomposer yang sesuai perlu diupayakan sebagai langkah strategis dalam meningkatkan mutu kompos. Teknologi yang sesuai dengan prinsip pertanian organik adalah dengan menggunakan MOL. Pemanfaatan kotoran sapi untuk dijadikan pupuk kompos dengan menggunakan bantuan MOL bonggol pisang dan rebung bambu dapat meningkatkan kecepatan dekomposisi, serta meningkatkan kualitas hasil kompos. Berdasarkan hal itu maka perlu adanya penambahan MOL bonggol pisang dan rebung bambu pada proses pembuatan kompos kotoran sapi. agar bisa menghasilkan kompos yang berkualitas sesuai dengan SNI.

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan MOL bonggol pisang dan rebung bambu terhadap kualitas kompos kotoran sapi. Waktu pelaksanaan dibagi 3: yang pertama waktu pembuatan starter MOL bonggol pisang dan rebung bambu pada tanggal 16-29 Desember 2018. Waktu kedua pembuatan kompos kotoran sapi dilaksanakan tanggal 30 Desember 2018 sampai 20 Januari 2019 bertempat di Desa Watugede, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri. Waktu ketiga uji laboratorium dilaksanakan tanggal 25 Januari sampai 21 Februari 2019 di Laboratorium Pusat Penelitian Gula Jengkol Kabupaten Kediri. Penelitian dilakukan dengan pengambilan data secara langsung dilihat dari segi masalah yang dijadikan sasaran untuk memperoleh fakta-fakta yang diperlukan dalam penelitian. Penelitian terdiri dari 4 Perlakuan MoDo (kontrol). M,;D), M2D). dan M3D, Analisa dilakukan dengan uji kualitatif dan perhitungan RAL. Parameter yang diukur meliputi uji organoleptik: tekstur, bau/aroma, warna, pH dan uji laboratorium yaitu C/N rasio.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan MOL bonggol pisang dan rebung bambu memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap parameter yang diukur. Hasil uji organoleptik pada perlakuan M,D), M>D). dan M;D). menunjukkan tekstur dan bau memberikan pengaruh sangat nyata, sedangkan untuk warna dan pH tidak memberikan pengaruh nyata. Hasil uji laboratorium C/N rasio menunjukkan hasil kompos kotoran sapi yang berkualitas paling baik sesuai dengan SNI yaitu pada perlakuan penambahan MOL bonggol pisang (M,D)).

Kesimpulan hasil penelitian menunjukkan bahwa dilihat dari perhitungannya RAL yang memberikan hasil yang berpengaruh sangat nyata dalam hasil kompos terhadap tekstur dan bau pada perlakuan penambahan MOL bonggol pisang, MOL rebung bambu, MOL bonggol pisang dan rebung bambu. Disarankan dilakukan penelitian lanjut dengan bahan utama yang berbeda selain kotoran sapi serta adanya pengaplikasian kompos ke pertumbuhan tanaman.

Kata kunci: kotoran sapi, kompos, MOL. bonggol pisang. rebung bambu