Susu bisa dipertimbangkan sebagai bahan makanan, termasuk bahan baku pangan fungsional. Kerusakan pada susu dapat dikurangi dengan penanganan yang tepat seperti pemanasan ataupun penyimpanan pada suhu rendah. Pengolahan susu seperti pembuatan susu pasteurisasi merupakan salah satu teknologi yang dapat dimanfaatkan dalam upaya meningkatkan umur simpan susu. Berdasarkan latar belakang diatas maka tujuan penelitian untuk mengetahui apakah ada pengaruh penambahan gula pasir dan metode pasteurisasi terhadap kualitas organoleptik dan pH susu pasteurisasi.

Penelitian ini dilakukan di pengolahan susu CV. POWER LAND di Provinsi Kalimantan Barat penelitian ini dimulai pada tanggal 17 Februari 2019. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah susu segar yang di pasteurisasi dengan metode LTLT dan HTST dengan penambahan dan tidak dengan penambahan gula pasir 70g tiap 1liter susu, disimpan dalam suhu freezer selama 7 hari kemudian uji organoleptik dengan menggunakan panelis terlatih sebanyak orang dan di uji pH. Data yang diperoleh di analisa menggunakan RAL dan apabila ada perbedaan nyata atau sangat nyata maka di lanjut uji BNT.

Berdasarkan analisis hasil uji organoleptik bahwa perlakuan penambahan gula pasir tidak memberikan pengaruh terhadap rasa, warna dan tekstur, tetapi perlakuan HTST (hight temperature short time) dengan penambahan gula pasir memberikan pengaruh dari segi aroma adalah yang disukai panelis. Pada uji pH perlakuan penambahan gula pasir dan metode pasteurisasi yang berbeda memberikan pengaruh sangat nyata.