Kinerja sektor industri pangan asal ternak sudah saatnya diprioritaskan pada pengoptimalisasian dan pemberdayaan sumber daya lokal melalui pengembangan inovasi teknologi. Inseminasi buatan merupakan salah satu teknologi dalam reproduksi ternak yang memiliki manfaat dalam mempercepat peningkatan mutu genetik ternak. Keberhasilan pelaksanaan pengembangan teknologi ini tidak lepas dari peran petugas inseminator dan peternak.

Keahlian dan keterampilan inseminator dalam melakukan IB akan menentukan keberhasilan. Salah satu cara untuk mengetahui indikator yang paling mudah menilai keterampilan inseminator adalah melalui kinerja peternak selaku pihak yang menerima atau memakai jasa inseminator.

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kapasitas kerja dua inseminator dalam program pelaksanaan IB di Kecamatan Kras dan mengetahui partisipasi peternak dalam program pelaksanaan IB di Kecamatan Kras. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 5 Februari s/d 22 Maret 2017 dengan menggunakan 143 responden pada 11 desa di Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri. Penelitian ini menggunakan metode survey, diuji menggunakan uji t test tidak berpasangan, kemudian dilakukan analisis.

Parameter yang diukur meliputi : aspek reproduksi, aspek pakan, aspek perkandangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan IB oleh inseminator di Kecamatan Kras tidak terdapat perbedaan nyata pada semua parameter (P>0,05), kecuali pada pelaporan birahi (0<0,05) namun perbedaan tersebut tidak melebihi batas standar normal. Disimpulkan bahwa kemampuan kedua inseminator adalah sama.

Kata kunci : Teknologi Reproduksi, Pelaksanaan Program IB, Inseminator, Peternak, Aspek Reproduksi, Aspek Pakan, Aspek Perkandangan