Di Indonesia, permintaan pasar akan hasil protein hewani, khususnya pada daging sapi, masih sangat tinggi. Permintaan tersebut belum bisa terpenuhi dari dalam negeri karena kekurangan populasi. Salah satu cara peningkatan populasi adalah melalui Sekolah Peternakan Rakyat (SPR) di Desa Ngadiluwih Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri. Pembuatan pakan di Desa Ngadiluwih sudah membuat formula pakan fermentasi sendiri. Pembuatan pakan ini menggunakan limbah pertanian yang ada di sekitar. Tujuan penelitian adalah menganalisis kualitas pakan fermentasi dengan formula yang berbeda. Kualitas bahan di uji dengan uji organoleptik hasil persepsi peternak dan uji proksimat.

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 09 Juli 2017 sampai dengan 21 Agustus 2017, dilaksanakan di Desa Ngadiluwih Kabupaten Kediri dan pengujian sampel dilaksanakan pada tanggal 04 September 2017 sampai dengan 08 September 2017 dilaksanakan di Laboratorium Pakan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar. Penelitian dilakukan dengan metode riset operasional (RO). Kualitas pakan di uji dengan uji organoleptik memuat persepsi peternak dan uji proksimat. Uji organoleptik meliputi: warna, aroma, dan tekstur. Perlakuan dengan dua formula pakan dijadikan 3 ulangan yang diacak penempatannya. Skor yang diberikan adalah jika 1 artinya sangat tidak suka, jika 2 agak tidak suka, jika 3 biasa, jika 4 agak suka, dan jika 5 sangat suka. Uji proksimat meliputi analisis: Kadar Air, Protein Kasar, dan Serat Kasar pada pakan fermentasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji organoleptik pada hasil uji warna tidak berbeda nyata (P>0,05), yakni Formula A 3,49 dan formula B 3,63. Uji aroma menunjukkan tidak berbeda nyata (P>0,05), dimana Formula A 3,59 dan formula B 3,64. Dan uji tekstur menunjukkan berbeda nyata (P<0,05), Formula A 3,45 dan formula B 3,66. Kemudian untuk uji proksimat menunjukkan pada uji kadar air Formula A 35,36% dan formula B 44,39%. Uji protein kasar menunjukkan Formula A 9,13% dan formula B 6,06 %. Uji serat kasar menunjukkan Formula A 26,66% dan formula B 41,02%.

Kesimpulan dari penelitian menunjukkan bahwa kedua formula pakan fermentasi dalam segi uji organoleptik jauh sama pada aspek warna dan aroma, sementara pada aspek tekstur menunjukkan perbedaan. Sedangkan pada kualitas uji proksimat terlihat kedua formula pakan lebih baik pada pakan A tetapi secara numerik kedua formula pakan masih belum memenuhi standart yang ada, Disarankan untuk memperbaiki formula bahan pakan yang digunakan untuk membuat pakan fermentasi yang berkualitas.

Kata kunci : Dua formula yang berbeda, presepsi peternak, Sekolah Peternakan Rakyat (SPR), uji organoleptik, dan uji proksimat.