Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan pada tanggal 10 Desember 2019 sampai dengan 10 Februari 2020 di kandang percobaan yang terletak di Jalan Sumber I No 1 0 Desa Ngronggo Kelurahan Ngronggo Kota Kediri diketahui bahwa terdapat variasi jumlah false mounting dan juga hasil pengamatan secara mikroskopis maupun makroskopis pada kualitas semen kambing kacang.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah hubungan antara jumlah false mounting dengan produksi semen kambing kacang meliputi total spermatozoa dan total spermatozoa motil.

Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah data proses penampungan semen pejantan kambing kacang dan data hasil evaluasi kualitas semen pejantan kambing kacang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey kemudian data dianalisa secara deskriptif dan analitis menggunakan program SPSS.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata volume semen (cc), konsentrasi (x 10°), dan motilitas (%) secara berturut-turut adalah 0,52+0,25 ; 4063,16£496.20 ; 84,21+8,014, Rata-rata jumlah false mounting 2,76+1,324, rata-rata total spermatozoa (x 10°) 2177,95+1160,80 dan rata-rata total spermatozoa motil (x 10°) 1836,4+974,023. Berdasarkan analisa regresi dan korelasi hubungan) antara jumlah false mounting dengan total spermatozoa kambing kacang maka diketahui terdapat hubungan yang sangat nyata (P= 0,01) dengan nilai R2= 0,170 (r= 0,330) dan persamaan regresi eksponensialnya adalah Y=1034,388(2,714°?"° *). Analisa regresi dan korelasi hubungan ) antara jumlah false mounting dengan total spermatozoa motil kambing kacang maka diketahui terdapat hubungan yang sangat nyata (P= 0,00) dengan nilai R? = 0,175 (r = 0,361) dan persamaan regresi eksponensialnya yaitu Y=844,283(2,714".

Kesimpulan hasil penelitian adalah total spermatozoa dan total spermatozoa motil dipengaruhi oleh false mounting yang dilakukan sebelum penampungan semen, dan sebaiknya sebelum penampungan semen dilakukan false mounting 2-3 kali agar diperoleh rata-rata produksi semen yang lebih optimal.

Kata kunci : kambing kacang, Sexual behavior, False mounting, kualitas semen