Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui status reproduksi sapi betina dan untuk mengetahui efisiensi penerapan inseminasi buatan pada masing-masing dusun yang ada di Desa Dukuh, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 10 Juni 2019 sampai 15 Agustus 2019 di Desa Dukuh, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri.

Peralatan yang digunakan pada penelitian ini adalah: alat dokumentasi, alat tulis, dan kuisoner. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sapi betina yang sesuai kriteria penelitian yang ada di Desa Dukuh, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan jumlah ulangan yang berbeda. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi lapang dan wawancara secara langsung dengan peternak, di Desa Dukuh, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri.

Variabel yang diamati dalam penelitian adalah jumlah perkawinan, siklus estrus, lama estrus, dan jarak estrus sampai dilakukannya Inseminasi Buatan (jam IB). Masing-masing responden atau peternak akan mengamati dan mencatat pada kuisoner yang telah disediakan.

Hasil yang didapatkan untuk pengamatan jumlah perkawinan pada perlakuan P1 sampai dengan P4 adalah: 1,21; 1,50; 1,36; dan 1,67 dengan rata-rata jumlah perkawinan yaitu 1,36 kali perkawinan. Hasil yang didapatkan untuk pengamatan kedua yaitu siklus estrus pada perlakuan P1 sampai dengan P4 adalah: 36,20 hari; 36,25 hari; 27,00 hari; dan 46,75 hari dengan rata-rata angka siklus estrus yaitu 36,00 hari. Hasil yang didapatkan untuk pengamatan ketiga yaitu lama estrus pada perlakuan P1 sampai dengan P4 adalah: 8,00 jam; 7,67 jam; 9,05 jam; dan 9,80 jam dengan rata-rata angka lama estrus yaitu 8,52 jam. Hasil yang didapatkan untuk pengamatan keempat yaitu jam inseminasi buatan pada perlakuan P1 sampai dengan P4 adalah 17,83 jam; 20,75 jam; 20,21 jam; dan 93,00 jam dengan rata-rata angka jam inseminasi buatan yaitu 19,96 jam.

Kesimpulan menunjukkan bahwa jumlah perkawinan pada ternak tidak terdapat perbedaan yang nyata (P>0,05) dan semua dalam keadaan normal. Siklus estrus menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang nyata (P>0,05) namun semua masih di atas normal. Lama estrus menunjukkan hasil yang berbeda nyata (P<0,05) dan semua masih di bawah normal. Jam inseminasi buatan menunjukkan terdapat perbedaan yang nyata (P<0,05) namun semua masih dalam batas normal.