Masa awal pemeliharaan ayam broiler atau masa strarter (1-2 minggu) merupakan fase pertumbuhan yang sangat krusial untuk kualitas performa ayam broiler kedepannya. Kepadatan kandang merupakan hal yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan ayam broiler. Jumlah ayam dalam kandang harus sesuai dengan kondisi lingkungan. Jumlah kepadatan kandang yang sesuai dapat menjadikan produksi ternak maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepadatan kandang terhadap performa ayam broiler fase starter dengan dua strain berbeda pada kandang open house.

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 24 Juni 2020 sampai 08 Juli 2020 di Desa Tugu, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang dengan luas 4x6 m yang disekat dengan ukuran 1 m2, tempat pakan dan minum, brooding, timbangan digital, alat tulis dan dokumentasi, termometer dan hygrometer. Bahan yang digunakan meliputi DOC strain CP 707 dan MB 202 masing-masing sebanyak 300 ekor, pakan jenis BR 1, vitamin, obat-obatan dan sekam. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 6 perlakuan dan 4 ulangan. Masing-masing perlakuan yaitu dengan kepadatan kandang 20, 25 dan 30 ekor dengan menggunakan 2 strain berbeda dan diulang sebanyak 4 kali.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan perlakuan kepadatan kandang dengan jenis strain berbeda berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap performa ayam broiler fase starter, baik itu berdasarkan konsumsi pakan,
pertambahan bobot badan, konversi pakan maupun tingkat mortalitas.. Peternak disarankan menggunakan kepadatan kandang 30 ekor/meter karena lebih efisien dalam penggunaan tempat, suhu stabil, mudah dalam pengawasan dan hemat biaya

Kata Kunci : kepadatan kandang, performa ayam broiler, strain ayam broiler, broiler fase starter