Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan grit kerang pada pakan dan lama pencahayaan terhadap kualitas kerabang dan bobot telur ayam petelur fase layer. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 10 Februari sampai 28 Februari 2019, yang bertempat di peternakan ayam petelur Desa Dawung Kecamatan Ringinrejo Kabupaten Kediri. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RAL Faktorial) dengan dua faktor dan diulang sebanyak 3 kali. Faktor pertama adalah penambahan grit pada pakan terdiri dari tiga level, yaitu 2 g/hari/ekor, 4 g/hari/ekor, 6 g/hari/ekor. Faktor kedua adalah lama pencahayaan terdiri dari 3 level, yaitu 14 jam, 17 jam, 20 jam.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan grit kerang pada pakan dengan dosis 2 g/hari/ekor, 4 g/hari/ekor, dan 6 g/hari/ekor tidak memberikan pengaruh yang tidak nyata (P<0.05) terhadap bobot telur, persentase putih telur, persentase kuning telur, berat kerabang, dan tebal kerabang. Namun pada perlakuan lama pencahayaan memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap bobot telur, persentase puti telur, persentase kuning telur, berat kerabang (P>0,05). Namun tebal kerabang telur pada lama pencahayaan L2 dan L3 terjadi penurunan dibandingkan dengan lama pencahayaan L1.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah, penambahan grit kerang pada pakan tidak ada interaksi terhadap bobot telur, persentase putih telur, persentase kuning telur, berat kerabang, dan tebal kerabang. Sementara pada lama pencahayaan L3 dan L2 dapat meningkatkan bobot telur, bobot kerabang, persentase putih telur dan tebal kerabang. Akan tetapi pada variabel kuning telur terjadi penurunan nilai persentase kuning telur. Untuk memperoleh kualitas telur yang bagus disarankan menggunakan lama pencahayaan 17 jam karena efisiensi pada biaya listrik. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut pada penambahan grit pada pakan.

Kata Kunci : kualitas telur, grit kerang.