Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian air minum berbasis magnetic water mearment dengan jarak magnet berbeda terhadap performa ayam broiler. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi terkait pengaruh pemberian air minum berbasis magnetic water freatment dengan lama waktu berbeda terhadap performa ayam broiler.

Penelitian ini dilaksanakan di kandang lapang Pita Farm Kandangan milik PT. Intertama Trikencana Bersinar Kediri yang bertempat di Desa Klampisan, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Kediri, pada tanggal 29 Oktober sampai 27 November 2019. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ayam broiler strain Ross unsexing sebanyak 120 ekor. Pakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsentrat komersil. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 6 ulangan, masing masing ulangan berisi 5 ekor ayam. Variabel yang diamati meliputi, konsumsi pakan, konsumsi air minum, pertambahan bobot badan, konversi pakan, dan mortalitas. Perlakuan yang dilakukan adalah PO (kontrol), P1 (jarak magnet 2,5 cm), P2(jarak magnet 5cm), dan P3 (jarak magnet 7,5 cm).

Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan magnetisasi air minum tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap konsumsi pakan. Masing-masing perlakuan pada akhir penelitian mempunyai rata-rata yang relatif sama, yaitu PO (88,83 g/ekor/hari), Pl (88,65 g/ekowhari), P2 (88,39 g ekor/hari), P3(88,82). Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan magnetisasi air minum tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap konsumsi air minum. Masing-masing perlakuan pada akhir penelitian mempunyai rata-rata yang relatif sama, yaitu PO (190,06), Pl (194,83), P2 (189,83), P3 (200,37). Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan magnetisasi air minum berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap pertambahan bobot badan. Masing-masing perlakuan pada akhir penelitian mempunyai rata-rata, yaitu PO (31,08), P! (31,90), P2 (53,91), P3(55,37). Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan magnetisasi air minum berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap konversi pakan. Masing-masing perlakuan pada akhir penelitian mempunyai rata-rata, yaitu PO (1,74), Pl (1.71). P2 (1,64), P3 (1,60). Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan magnetisasi air minum tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap tingkat mortalitas. Masing-masing perlakuan pada akhir penelitian mempunyai rata-rata yang relatif sama, yaitu PO (0,56), P1 (0), P2 (0), P3 (0).

Kesimpulan dari penelitian ini adalah perlakuan magnetisasi air minum tidak memberikan pengaruh terhadap konsumsi pakan, konsumsi air minum, dan mortalitas. Tetapi memberikan pengaruh terhadap pertambahan bobot badan dan konversi pakan. Saran penelitian ini perlunya dilakukan penelitian lanjutan menggunakan jarak lebih jauh dan penggunaan magnet batang menghemat biaya.