Domba merupakan salah satu temak ruminansia kecil yang memiliki peran penting dalam pemenuhan kebutuhan daging di masyarakat, sehingga pengembangan populasinya perlu terus ditingkatkan. Uji penambahan mineral zinc dalam ransum dilakukan untuk menstimulir sel leidig pada testis untuk memproduksi hormone testosterone, semakin tinggi tingkat libido dipengaruhi oleh hormone testosterone. Penampilan sexsual behavior dilihat dari kesanggupan dalam melakukan aktifitas sexsual, dari sini diambil beberapa variable pengamatan waktu reaksi, false mounting, daya jepit, daya dorong. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan eksperimental (percobaan lapang) dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Perlakuan yang digunakan ada 3 perlakuan (PO, P1, P2), Domba dikelompokkan berdasarkan waktu pengambilan semen. Data yang telah diperoleh dari hasil pengamatan selanjutnya dianalis menggunakan uji F dengan metode analisis sidik ragam. Apabila terdapat beda nyata (F hitung > F tabel 5 %) atau sangat nyata (F hitung > 1 %), maka akan dilanjutkan dengan menggunakan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5 %. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan mineral zinc dalam ransum terhadap penampilan sexsual behavior domba jantan, bahwa variable pengamatan menunjukkan hasil tidak ada perbedaan yang nyata dari variable pengamatan waktu reaksi, false mounting, daya dorong. Sedangkan dari variable daya jepit ditemukan perbedaan sangat nyata antara domba (P0) dengan domba (P2). Hal ini dikarenakan penyerapan mineral zinc pada pencemaan kurang efisien, juga disebabkan faktor dari luar seperti adanya betina yang mengalami fase estrus, dan perilaku seksual lengkap pada pejantan melibatkan penampilan pra seksual, sanggama, dan ejakulasi akhir. Perilaku praseksual meliputi kontak fisik dengan betina, mengendus dan menjilat daerah kemaluan betina, menjilati penis sendiri, dan beberapa kali tunggangan tanpa intromisi.