Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung bawang putih pada ransum terhadap produktivitas ayam petelur fase layer umur 20 minggu. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Wonorejo Kecamatan Wates Kabupaten Kediri pada tanggal 26 Januari sampai dengan 9 Maret 2025 di Peternakan milik Bapak Teguh.

Metode penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dengan 5 ulangan dan setiap ulangan terdiri dari 2 ekor ayam petelur umur 20 minggu. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 minggu dengan perlakuan P0 penambahan tepung bawang putih 0%, P1 penambahan tepung bawang putih 0,5%, P2 penambahan tepung bawang putih 1%, P3 penambahan tepung bawang putih 1,5%. Variabel yang diamati adalah konsumsi ransum, jumlah telur, berat telur, konversi ransum.

Hasil analisis ragam dari konsumsi ransum menunjukkan pengaruh berbeda nyata (P<0,5) dengan rataan P0 (119,40 ± 0,89) gram/ekor/hari, P1 (122,40 ± 0,89) gram/ekor/hari, P2 (120,60 ± 1,82) gram/ekor/hari dan P3 (119,20 ± 1,92) gram/ekor/hari. Pada variabel produksi telur dilakukan 2 perhitungan yaitu jumlah telur dan berat telur. Hasil analisis ragam dari jumlah telur menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata (P<0,05) dengan rataan P0 (0,96 ± 0,04) butir/ekor/hari, P1 (1,04 ± 0,04) butir/ekor/hari, P2 (0,97 ± 0,04) butir/ekor/hari dan P3 (0,97 ± 0,04) butir/ekor/hari. Hasil analisis ragam berat telur menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata (P<0,05) dengan rataan P0 (51,88 ± 0,79) gram/butir, P1 (53,08 ± 0,68) gram/butir, P2 (52,08 ± 0,60) gram/butir dan P3 (51,05 ± 1,15) gram/butir. Pada konversi ransum memiliki pengaruh perlakuan yang berbeda nyata (P<0,05) dengan rataan P0 (2,41 ± 0,09), P1 (2,21 ± 0,11), P2 (2,39 ± 0,12), P3 (2,41 ± 0,09).

Kesimpulan dari penelitian ini bahwa penambahan tepung bawang putih pada ransum terhadap produktivitas ayam petelur fase layer umur 20 minggu memberikan pengaruh yang nyata pada konsumsi ransum, jumlah telur, berat telur dan konversi ransum.