Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Pemberian Tepung Sarang Semut (Myrmecodia Sp) Terhadap Terhadap Panjang Organ Reproduksi, Sekum Dan Usus Besar Puyuh (Coturnix coturnix japonica) Fase Layer Yang di Infeksi Eschericia Coli. Penelitian ini dilaksanakan selama 50 hari pada Februari Maret di peternakan Fremidia Ardian, Desa Sumberagung, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa Timur. Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah kandang puyuh petelur feeder, nipple, timbangan digital dengan ketelitian 1 gram, sampel organ puyuh petelur, alat tulis, kamera, alat bedah (Pisau Gunting, Tempat organ, Timbangan digital dengan ketelitian 0,1 gram Peneliti menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan PO: kontrol (-) tanpa sarang semut+ tanpa infeksi Eschericia Coli P1: kontrol (+) Tanpa Sarang Semut (Myrmecodia Sp)+ Dengan Infeksi Eschericia Coli P2: Dengan Sarang Semut (Myrmecodia Sp) 1% + Tanpa Infeksi Eschericia Coli P3: Dengan Sarang Semut (Myrmecodia Sp) 1%+ Dengan Infeksi Eschericia Coli P4: Dengan Sarang Semut (Myrmecodia Sp)2% + Tanpa Infeksi Eschericia Coli P5: Dengan Sarang Semut (Myrmecodia Sp)2%+ Dengan Infeksi Eschericia Coli Pemeliharaan dengan perlakuan pada ternak dari umur pullet hingga pertengahan puncak produksi. Pengumpulan data dengan metode penelitian eksperimen non faktorial. Menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan setiap perlakuan terdiri dari 4 ulangan, dan setiap petak terdiri dari 5 ekor puyuh, jumlah bahan percobaan adalah 120 ekor. Data penelitian dianalisis secara statistik menggunakan analisis varians dengan uji F. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Penambahan Tepung Sarang Semut (Myrmecodia Sp) Terhadap Panjang Organ reproduksi berpengaruh nyata (P<0,05), Sekum Dan Usus Besar tidak berpengaruh nyata terhadap Puyuh (Coturnix coturnix japonica) Fase Layer Yang di Infeksi Eschericia Coli. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah Pemberian tepung sarang semut pada pakan berpengaruh nyata pada panjang organ reproduksi, sedangkan pengaruh pemberian tepung sarang semut yang dicampur pakan terhadap usus besar dan sekum menunjukkan tidak nyata (P>0,05). Hasil yang baik selama penelitian ini adalah perlakuan dengan pemberian dosis tepung sarang semut 1%.