Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah pertanian seperti daun nanas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performa domba betina dengan pakan imbuhan daun nanas (Ananas comosus) dengan berbagai level. Penelitian telah dilaksanakan pada tanggal 23 Januari - 19 Maret 2023, yang bertempat di Jln. Ngampel Desa Tunge RT/RW: 32/05 Kecamatan Wates Kabupaten Kediri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini dirancang secara eksperimental dengan menggunakan metode rancangan acak kelompok (RAK). Penelitian ini menggunakan 24 ekor DEG betina yang terbagi dalam 3 perlakuan dengan masing-masing 8 ulangan dengan perlakuan PO tanpa imbuhan daun nanas, P1 dengan imbuhan daun nanas 5% dan P2 dengan imbuhan daun nanas 10%. Variabel yang digunakan untuk penelitian ini konsumsi pakan, pertambahan bobot badan harian (PBBH), konversi pakan, efisiensi pakan, dan Income Over Feed Cost (IOFC). Apabila terdapat pengaruh nyata atau sangat nyata terhadap perlakuan, maka dilanjutkan dengan uji Least Significant Difference (LSD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertambahan limbah daun nanas (Ananas comosus) 5% dan 10% memberikan pengaruh nyata (P<0,01) terhadap konsumsi pakan (BK), pertambahan bobot badan harian (PBBH), konversi pakan, dan Income Over Feed Cost (IOFC). Pada efisiensi pakan tidak berpengaruh nyata (P>0,05). Nilai rataan yang menyatakan berpengaruh nyata pada konsumsi pakan (BK) perlakuan PO, P1, dan P2 berturut-turut berkisar 0,89 kg/ekor/hari, 0,83 kg/ekor/hari, dan 0,79 kg/ekor/hari. Pada pertambahan bobot badan harian (PBBH) perlakukan P0, P1, dan P2 memiliki rataan berkisar 91,22 g/ekor/hari, 105,31 g/ekor/hari, dan 86,03 g/ekor/hari. Konversi pakan memiliki rataan 9,78% ; 7,85%; dan 9,18%. Nilai efisiensi pakan PO, P1, dan P2 dengan rataan sebesar 11,49%, 12,75%, dan 10,90%. Hasil Income Over Feed Cost (IOFC) perlakuan PO berkisar Rp. 95.937,25; perlakuan P1 berkisar Rp. 110.436,38; dan perlakuan P2 berkisar Rp. 65.705,50. Dapat disimpulkan bahwa perlakuan yang baik yaitu perlakuan P1 dengan nilai data yang cukup maksimal tanpa mempengaruhi organ pencernaan ternak. Sehingga penelitian ini dapat dilanjutkan dengan tema berbeda, agar limbah pertanian tanaman nanas dapat dimanfaatkan pada sektor peternakan.