Pemanfaatan limbah kotoran kambing selama ini umumnya hanya digunakan sebagai pupuk tanaman tanpa adanya pengolahan yang mumpuni sehingga pemanfaatannya menjadi kurang efektif. Proses penghalusan dan fermentasi pada limbah temak dapat mempercepat proses dekomposisi kotoran temak sehingga dapat cepat untuk dimanfaatkan untuk menyuburkan tanah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui interaksi antara dosis dan jenis perlakuan pada pupuk kandang kambing terhadap produktifitas ramput Mott.

Penelitian ini dilaksanakan selama 80 hari yaitu pada tanggal 1 Desember 2020-18 Februari 2021 di Desa Picisan Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) faktorial. Faktor A meliputi pupuk kandang tanpa perlakuan, dihaluskan, dan dihaluskan dan difermentasi, sedangkan faktor B adalah dosis 10 ton/ha, 20ton/ha, dan 30 ton/ha.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pupuk kandang kambing dan pemberian dosis berbeda berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman, pertambahan jumlah daun pada usia 35 hari, jumlah anakan, berat segar ketika panen dan berat kering hasil panen Rumput Mott (Pennisetum purpureum cv.Mott). Namun perlakuan berpengaruh tidak nyata terhadap pertambahan jumlah daun Rumput Mott usia 21 hari dan pada usia 49 hari. Perlakuan pupuk kandang kambing dengan cara dihaluskan dan difermentasi, dengan menggunakan dosis pemberian pupuk kandang sebesar 30 ton/Ha (M3D3) memberikan hasil yang terbaik dibandingkan dengan perlakuan lain.

Kata Kunci : Perlakuan Pupuk Kambing, Dosis Pupuk Kambing, Rumput Mott