Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung cangkang bekicot dalam pakan dengan level berbeda terhadap kualitas telur burung puyuh. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 17 November — 18 Desember 2021 di petemakan milik Alex, Desa Branggahan, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa Timur.

Peneliti menggunakan metode rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 6 ulangan. PO : 096 Pakan kontrol tanpa tambahan tepung cangkang bekicot, P1: Pakan komersil # 196 tepung cangkang bekicot, P2 : Pakan komersil 4 276 tepung cangkang bekicot dan P3 : Pakan komersil t 3Yo tepung cangkang bekicot. Data hasil penelitian uji organoleptik diolah menggunakan Anova dan Kruskall-Wallis dengan bantuan program SPSS versi 21.

Hasil dari penelitian ini menunjukan rataan bobot telur puyuh pada perlakuan PO — 10,65 g/butir, PI — 10,55 g/butir, P2 — 10,67g/butir, dan P3 - 10,57g/butir. Rataan tebal kerabang telur puyuh pada perlakuan PO — 0,21 mm, P1— 0,20 mm, P2 — 0,21 mm, dan P3 — 0,20 mm. Rataan indeks putih telur puyuh pada perlakuan PO — 0,10, PI 0,11, P2 — 0,11, dan P3 — 0,10. Rataan indeks kuning telur puyuh pada perlakuan PO — 0,38, PI — 0,39, P2 — 0,36, dan P3 -
0,37. Rataan indeks telur puyuh pada perlakuan PO 76,45”6, P1 — 76,92”4, P2 —-76,69”Y4, dan P3 — 77,64Yo. Warna cangkang mendapatkan hasil 0,99 » 0,05.

Kesimpulan dari penelitian ini menunjukan bahwa Penambahan Tepung Cangkang Bekicot Dalam Pakan Dengan Level Berbeda tidak berpengaruh nyata (P20,05) terhadap bobot telur, tebal kerabang, indeks putih telur, indeks telur, dan warna cangkang, tetapi berpengaruh nyata (PX0,05) terhadap indeks kuning telur burung puyuh.