Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri selama 26 hari mulai tanggal 14 September sampai dengan 9 Oktober 2014. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui produktifitas antara pemilik ternak dan peternak penggaduh dalam sistem gaduhan sapi potong, untuk mengetahui proses relasi sosial produksi dalam sistem gaduhan sapi potong, dan untuk menyatakan aspek - aspek apa saja yang berpengaruh dalam sistem gaduhan sapi potong. Materi penelitian adalah peternak sapi potong sistem gaduhan yang ada di Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri. Pemilihan responden dilakukan dengan menggunakan purposive sampling, sedangkan jumlah sampel yang dilibatkan adalah 47 responden. Metode penelitian yang digunakan metode studi kasus. Data yang dikumpulkan adalah data primer yang diperoleh dengan cara wawancara serta mengisi daftar pertanyaan yang telah disiapkan serta data sekunder yang diperoleh dari Dinas Peternakan dan Kantor Kecamatan. Analisis dilakukan secara deskriptif dan untuk mempertajam analisis dilakukan klasifikasi dan interpretasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa relasi sosial produksi antara pemilik dan peternak penggaduh dalam sistem gaduhan meliputi hak dan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh kedua belah pihak. Responden dalam katagori pendapatan rendah sebanyak 39 responden, sedang 5 responden, dan tinggi 3 responden. Responden dalam katagori pelaksanaan hak dan kewajiban kurang baik sebanyak 18 responden (38,3%), sedang 11 responden (23,4%), dan baik 18 responden (38,3%). Pelaksanaan dari hak dan kewajiban dalam sistem gaduhan berindikasi kepada konsekuensi usaha tersebut yaitu pendapatan yang diterima oleh peternak. Aspek-aspek yang berpengaruh dalam sistem gaduhan sapi potong bagi pemilik modal yaitu keberatan memikul biaya pakan, tidak mempunyai lahan, tidak mempunyai waktu, dan ingin membagi resiko kepada orang lain. Sedangkan bagi peternak penggaduh yaitu untuk menambah penghasilan, banyaknya ketersediaan pakan, sebagai usaha sampingan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tingkat produktifitas atau pendapatan peternak pengaduh dari pola gaduhan sapi potong di Kecamatan Negadiluwih masih rendah, Relasi sosial produksi antara pemilik ternak dan peternak penggaduh dalam sistem gaduhan mempunyai arti semakin sesuai dengan kesepakatan pelaksanaan hak dan kewajiban maka semakin tinggi pendapatan yang diperolch usaha tersebut. Pelaksanaan hak dan kewajiban diharapkan lebih berorientasi pada kedua belah pihak yang saling menguntungkan yaitu formulasi bagi hasil untuk ditinjau kembali dan dilakukan penyuluhan tentang tata laksana pemeliharaan sapi potong dengan memperhatikan frekuensi, metode, jadwal penyuluhan, dan partisipasi peternak.