Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis jalur pemasaran buah nanas varietas Simplex di Desa Babadan, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, guna menentukan saluran yang paling efisien dan menguntungkan bagi petani. Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif dengan teknik analisis yang mencakup identifikasi saluran pemasaran, fungsi pemasaran, perhitungan margin dan biaya pemasaran, rasio keuntungan, serta farmer share di setiap saluran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat lima jalur pemasaran utama, yaitu: (I) petani-konsumen, (II) petani-pengecer-konsumen, (III) petani-pedagang besar-pengecer konsumen, (IV) petani pedagang besar-konsumen, dan (V) petani pengepul / koperasi-pasar modern-konsumen. Saluran I terbukti paling efisien karena memotong mata rantai distribusi, sehingga petani memperoleh farmer share terbesar dan menanggung biaya pemasaran yang paling rendah. Saluran II juga tergolong cukup efisien meskipun terdapat satu perantara, karena margin dan biaya tambahan masih terkendali. Sebaliknya, saluran III dan IV menunjukkan efisiensi rendah akibat panjangnya rantai distribusi dan pembagian keuntungan yang lebih besar kepada perantara. Sementara itu, saluran V yang melibatkan koperasi dan pasar modern menunjukkan efisiensi cukup tinggi, dengan rasio keuntungan mencapai 4,62 serta nilai tambah ekonomi yang signifikan. Namun, efisiensi ini sangat tergantung pada kemampuan petani dalam memenuhi standar mutu dan membangun kemitraan dengan lembaga koperasi atau pengepul yang profesional. Secara keseluruhan, efisiensi pemasaran dipengaruhi oleh jumlah pelaku dalam rantai distribusi, fungsi dan peran lembaga pemasaran, serta akses petani terhadap kelembagaan dan pasar bernilai tinggi. Oleh karena itu, peningkatan kapasitas petani dalam pengelolaan mutu, dukungan kelembagaan, serta strategi pemasaran langsung menjadi kunci untuk meningkatkan pendapatan dan keberlanjutan usaha tani nanas di wilayah tersebut.