Perkembangan zaman yang semakin maju serta teknologi yang semakin canggih membuat bisnis kopi merupakan salah satu usaha yang menjanjikan. Hal ini terlihat dari maraknya penjualan kopi lokal yang berkualitas saat ini sudah berada dimana-mana mulai dari kawasan pinggir jalan, kawasan bisnis, hingga pusat perbelanjaan. Tujuan suatu perusahaan pasti untuk memperoleh keuntungan. Tujuan dari Penelitian ini untuk mengetahui batas minimal penjualan, perencanaan penjualan, target penjualan dan batas keamanan penjualan dengan menggunakan alat analisis break even point (BEP) dan margin of safety (MOS) sebagai keputusan perencanaan laba. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian berjenis deskriptif kuantitatif. Penelitian dilakukan di Kedai Kopicab yang beralamat di Bandar Lor, Kec. Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur. Sampel pada penelitian ini adalah seluruh biaya pengeluaran Kedai Kopicab dalam penjualan produk Vietnam Drip. Data penelitian diperoleh melalui tahap wawancara dan laporan keuangan yang dimiliki oleh Kedai Kopicab. Hasil penelitian yaitu Kedai Kopicab menginginkan
kenaikan ke tiga tahun kedepan 10% setiap tahunnya dan memperoleh nilai BEP pada tahun 2024 sebesar Rp 68.734.132, tahun 2025 sebesarRp 71.461.209, dan pada tahun 2026 sebesar Rp 74.738.514. Namun, walaupun nilai BEP setiap tahunnya meningkat justru presentase yang diperoleh Kedai Kopicab cenderung turun pada setiap tahunnya. Hal itu perlu adanya antisipasi resiko seperti pengendalian dalam penggunaan biaya, meningkatkan penjualan, serta menyesuaikan harga jual.

Kata Kunci : Kopicab, Break Even Point (BEP), Margin Of Safety (MOS), Laba, Biaya, Perencanaan Laba