Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tanaman ekstrak sarang semut terhadap bobot dan presentase karkas, lemak abdominal dan jantung ayam pedaging yang diinfeksi Escherichia coli. Penelitian dilaksanakan dikandang ayam broiler mitra peternakan yang terletak di Jl. Gobang, Blabak, Kec. Pesantren, Kota Kediri, Jawa Timur 64135 diselenggarakan mulai tanggal 5 Januari 2024 sampai dengan 9 Februari 2024.
Peneliti menggunakan metode rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan. K- : Ayam pedaging tanpa diinfeksi Escherichia coli (kontrol negatif), K+ : Ayam pedaging yang diinfeksi Escherichia coli (kontrol positif), P0 : Ayam pedaging yang diinfeksi Escherichia coli dan diberi zink bacitracin (kontrol AGP), P1 : Ayam pedaging yang diinfeksi Escherichia coli dan diberi ekstrak sarang semut kosentrasi 15%, P2: Ayam pedaging yang diinfeksi Escherichia coli dan diberi ekstrak sarang semut kosentrasi 30%.
Melakukan pemeliharaan dengan perlakuan pada ternak selama 35 hari. Pengambilan data dengan Metode penelitian eksperimental. Menggunakanrancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan masing- masing perlakuanterdiri dari 5 Ulangan, dan setiap petak terdiri dari 2 ekor ayam, total keseluruhan bahan percobaan 50 ekor ayam. Data penelitian dianalisis secara statistik menggunakan Anova.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan ekstrak sarang semut pada dosis 30% memberikan pengaruh positif terhadap bobot karkas yang paling tinggi. Namun, presentase karkas tidak dipengaruhi secara signifikan oleh perlakuan. Penambahan ekstrak sarang semut juga mempengaruhi bobot dan presentase lemak abdominal, dengan dosis 30% menunjukkan peningkatan yang signifikan. Namun, tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap bobot jantung dan presentase jantung.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa penambahan ekstrak sarang semut pada dosis 30% dan 15% memengaruhi bobot karkas, lemak abdominal, dan presentase jantung ayam broiler yang terinfeksi Escherichia coli. Namun, tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap bobot jantung dan presentase karkas. Saran untuk penelitian selanjutnya adalah melakukan penelitian serupa pada komoditas unggas lainnya untuk mengevaluasi respon yang berbeda terhadap penambahan ekstrak sarang semut.