Terung (Solanum melongena L.) merupakan tanaman
sayur-sayuran yang termasuk famili Solanaceae. Sayur terung sangat populer dan disukai banyak orang karena rasanya enak khususnya dijadikan sebagai bahan sayuran atau lalapan. Karena banyaknya peminat mengkonsumsi sayur terung, para petani berbagai upaya untuk meningkatkan produksi tanaman terung. Dalam pemberian pupuk organik cair perlu diperhatikan konsentrasi atau dosis pupuk yang diberikan pada tanaman. Pupuk organik cair yang sering digunakan petani adalah pupuk organik cair Natural Nusantara (NASA). POC Nasa adalah salah satu formula khusus yang dibuat untuk tanaman, yang hanya mengandung bahan organik dan berfungsi untuk meningkatkan produksi tanaman baik dari segi kuantitas dan kualitas. Pupuk organik cair Nasa juga meningkatkan produksi senyawa polifenol, meningkatkan kadar air tanah yang keras, memperkuat pertahanan tanaman terhadap penyakit, meningkatkan laju perkecambahan biji, menunjang perbanyakan umbi dan pertumbuhan akar, serta membantu mengurangi kerontokanbunga dan buah pada tanaman.
Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok faktorial dengan 9 kombinasi perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan terdiri dari dua faktor, faktor pertama yaitu konsentrasi pupuk organik cair (POC) Nasa dengan simbol “K” dengan 3 taraf antara lain K1= Konsentrasi POC 20 ml/tanaman, K2 = Konsentrasi POC 40 mml/tanaman, dan K3 = Konsentrasi POC60 ml/tanaman. Faktor kedua yaitu macam varietas terung ungu terdiri dari 3 taraf dengan simbol “V” antara lain V1 = Lezata F1, V2 = Mustang F1, dan V3 = Antaboga F1. Variabel yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, , jumlah buah pertanaman, panjang buah pertanaman, dan berat buah pertanaman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat Terdapat interaksi antara perlakuan konsentrasi pupuk cair Nasa organik dan beberapa varietas terong pada parameter pengamatan jumlah daun pada umur 28, 35 dan 42 HST. Perlakuan beberapa varietas terong berpengaruh sangat nyata pada pengamatan tinggi tanaman umur 21 HST, jumlah daun umur 21, 28 HST dan berpengaruh nyata pada parameter pengamatan panjang dan tidak berpengaruh nyata pada parameter jumlah buah sehingga tidak terdapat perbedaan pertumbuhan dan produksi antara varietas satu dengan yang lainya dimana perlakuan terbaik pada varietas antaboga.