Di Indonesia, prospek budidaya tanaman mentimun sangat baik, karena mentimun banyak digemari oleh masyarakat karena selain enak dan segar, juga mengandung zat yang bermanfaat bagi kesehatan. Nilai gizi mentimun cukup baik karena sayuran buah ini merupakan sumber mineral dan vitamin. Selain memiliki nilai gizi yang baik, produksi mentimun mengalami peningkatan dari tahun 2020 – 2021. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui respon pertumbuhan dan hasil tanaman timun jepang varietas toska terhadap pengaruh dosis abu janjang kosong kelapa sawit (Jangkos) dan NPK. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli - September 2023 yang bertempat di Desa Rejomulyo, kec. Kota, Kabupaten Kediri, Jawa Timur dengan pH diketahui 6 dan dengan tekstur tanah lempung berpasir.
Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan dua faktor dan setiap perlakuan dilakukan tiga ulangan. Faktor pertama adalah dosis abu janjang kosong kelapa sawit (Jangkos) dengan 5 level yang dilambangkan (A) A0= tanpa abu jangkos, A1= 1200 kh/ha (3,6 gr/polybag), A2= 1500 kh/ha (4,5 gr/polybag), A3= 1800 kh/ha (5,4 gr/polybag), A4= 2100 kh/ha (6,3 gr/polybag), dan faktor kedua adalah NPK dengan 3 level yang dilambangkan (N) N1= 200 kg/ha (18 gr/polybag), N2= 240 kg/ha (22 gr/polybag), N3= 280kg/ha (25 gr/ polybag). Apabila terjadi interaksi nyata maupun sangat nyata maka dilanjutkan uji perbandingan menggunakan DMRT. Sedangkan jika terdapat pengaruh yang nyata maupun sangat nyata pada masing – masing perlakuan tunggal maka dilakukan uji lanjut BNT 5%.
Pemberian dosis abu janjang kosong kelapa sawit dan NPK terhadap jumlah buah mentimun jepang (Cucumis sativus var japonese) varietas Toska F1 dengan rata – rata tertinggi perlakuan A4N3. Serta terdapat pengaruh nyata perlakuan tunggal pemberian NPK terhadap variabel pengamatan panjang tanaman, jumlah daun dan bobot buah dengan hasil rata – rata tertinggi perlakuan N3.