Keamanan Informasi belum menjadi hal umum yang diperhatikan oleh pengguna internet. Hal ini karena adanya protokol-protokol keamanan seperti HTTPS, SSL, TLS dan lain sebagainya memberikan keamanan pada penggunanya dari serangan siber. Protokol-protokol tersebut berhasil menghalau berbagai serangan siber yang dilakukan cybercriminal sehingga cybercriminal perlu menemukan titik kelemahan baru untuk melakukan serangan. Dari hasil laporan Proofpoint’s 2022 Human Factor report diketahui bahwa serangan siber dilakukan dengan cara mengincar kelemahan pada manusia atau human factor. Sehingga apabila cybercriminal berhasil melakukan social engineering untuk mendapatkan akses ke akun pengguna seperti Gmail atau Whatsapp, maka cybercriminal dapat dengan bebas melihat seluruh informasi pesan pada akun tersebut. Untuk menjaga kerahasiaan informasi, pesan dapat dienkripsikan terlebih dahulu. Kriptografi merupakan ilmu yang digunakan untuk menjaga kerahasiaan informasi agar infromasi tersebut hanya dapat dilihat oleh hanya pihak yang berhak. Dari hasil penelitian sebelumnya disimpulkan bahwa teknik electronic codebook lebih cepat dalam proses enkrispi daripada metode cipher block chaining. Penelitian ini menggunakan metode R&D dengan model waterfall. Pengujian efektivitas menunjukan bahwa aplikasi termasuk dalam kategori sangat valid untuk digunakan. Sedangkan Dari hasil pengujian efisiensi aplikasi, aplikasi Dekripens termasuk dalam kategori sangat cepat dengan rata-rata waktu penyelesaian tugas sebesar 15.14 detik.

Kata kunci: kriptografi, electronic codebook, aplikasi android.