Pemerasan merupakan suatu kejahatan yang timbul akibat dari meminta barang atau uang dengan ancaman. Pemerasan termasuk dalam Pasal 368 Kitab Undang-undang Hukum Pidana. Maka, muncul rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana penerapan hukum pidana materiil terhadap tindak pidana pemerasan yang dilakukan oleh sepasang suami istri dalam studi kasus di Polres Kediri dan Apa hambatan pihak penyidik terkait Tindak Pidana Pemerasan yang terjadi di Polres Kediri Pare.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini,
menggunakan jenis metode socio legal reseach atau lebih dikenal dengan penelitian empiris, melalui metode pendekatan sosiologis dan historis yang bersumber pada data primer, data sekunder, dan data tersier. Dari sumber data tersebut dikumpulkan menggunakan teknik pengumpulan data wawancara, studi dokumentasi, dan studi kepustakaan. Setelah data dikumpulkan data akan diolah dengan menggunakan metode editing, organizing, dan analizing. Data ini berisi tentang hasil penelitian yang menunjukkan bahwa dalam penerapan hukum pidana materiil terhadap tindak pidana pemerasan yang dilakukan oleh sepasang suami istri dalam studi kasus di Polres Kediri, hal ini terbukti dengan berhasilnya pihak Polres Kediri Pare dalam menangkap pelaku pemerasan berdalih open booking online yang dilakukan oleh sepasang suami-istri yang ada di Kabupaten Kediri. Adapun hambatan yang dialami oleh pihak Polres Kediri Pare dalam mengimplementasikan Pasal 368 Kitab Undang-undang Hukum Pidana diantaranya terdiri dari faktor apparat penegak hukum yaitu penyidik, faktor sarana dan prasarana, faktor kesadaran hukum dari pelaku, serta faktor dari para saksi yang sangat tertutup ketika dimintai keterangan yang berkaitan dengan kasus tersebut.

Kata Kunci: Tindak Pidana, Pemerasan, Open Boking, Online