Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Mengetahui faktor-faktor produksi yang mempengaruhi usaha tani kopi di Desa Jugo Kec. Mojo Kab. Kediri, Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan kopi di Desa Jugo Kec. Mojo Kab. Kediri, Mengetahui sejauh mana efisisensi alokatif penggunaan faktor- faktor produksi berpengaruh terhadap usahatani kopi di Desa Jugo Kec. Mojo Kab. Kediri. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan bulan November 2024, yang bertempat di Desa Jugo, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri.
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu data primer dan data sekunder. Data primer yaitu wawancara dan data sekunder diperoleh dari studi pustaka, instansi terkait (BPS) dan Badan Penyuluh Pertanian (BPP). Dalam pengambilan sampel menggunakan sampel sengaja dengan kriteria (purposive sampling). Sampel yang digunakan sebanyak 30 responden. Pemelihan berdasarkan jumlah petani yang memperoleh hibah bibit dari pemerintahan dan petani yang mendapat pelatihan dari dinas. Metode analisis data yang digunakan yaitu analisis regresi linier berganda digunakan untuk faktor – faktor produksi apa yang memepengaruhi produksi kopi Robusta dan analisis efisiensi alokatif digunakan untuk mengukur perbandingan antara output yang dihasilkan terhadap input yang diguanakan agar mendapatkan produksi yang optimum.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang berpengaruh pada produksi usahatani Kopi Robusta adalah faktor produksi bibit dan tenaga kerja. Hal ini menunjukan bahwa penambahan bibit dan tenaga kerja akan berpengaruh terhadap produksi usahatani Kopi Robusta sedangkan faktor yang berpengaruh pada pendapatan usahatani Kopi Robusta adalah faktor biaya bibit, pupuk, tenaga kerja dan produksi. Biaya bibit, pupuk dan tenaga kerja berepengaruh negatif sedangkan produksi berpengaruh positif terhadap pendapatan usahatani Kopi Robusta di analisis ini. Pada tingkat harga yang berlaku saat penelitian penggunaan faktor – faktor produksi pada usahatani Kopi Robusta semuanya belum efisien. Bibit dan Tenaga kerja penggunaannya terlalu sedikit sehingga perlu adanya penambahan.