Search for collections on Repository UNISKA Kediri

PENGARUH UMUR PANEN DAN LAMA CURING TERHADAP VIABILITAS BENIH SEMANGKA (Citrullus vulgaris)

Hidayah, Yusi (2023) PENGARUH UMUR PANEN DAN LAMA CURING TERHADAP VIABILITAS BENIH SEMANGKA (Citrullus vulgaris). Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM KADIRI.

[thumbnail of 16230110061_Abstrak.pdf] Text
16230110061_Abstrak.pdf

Download (175kB)
[thumbnail of 16230110061_Daftar Pustaka.pdf] Text
16230110061_Daftar Pustaka.pdf

Download (179kB)
[thumbnail of 16230110061_Yusi Hidayah.pdf] Text
16230110061_Yusi Hidayah.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (7MB)

Abstract

Semangka (Citrulus vulgaris) merupakan tanaman bersulur merambat yang termasuk dalam family cucurbitaceae dan tergolong tanaman semusim. Tanaman semangka berbentuk terna yang merambat dengan menggunakan sulur atau alat pembelitnya yang berbentuk pipih. Tanaman semangka merupakan tanaman monociouse yaitu tanaman yang memiliki bunga jantan dan betina. Bunga jantan muncul sebelum bunga betina dan jumlahnya lebih banyak dari bunga betina. Bunga betina yang terserbuk sempurna akan berkembang menjadi buah (Kinansih,2013). Tingkat dan kualitas produksi semangka di Indonesia masih tergolong rendah. Perkembangan produksi tanaman semangka di Indonesia tahun 2012 mencapai 515 536 ton. Namun pada tahun 2013 produksi semangka hanya mencapai 460.628 ton (Badan Pusat Statistik, 2014). Tujuan penelitan untuk mengetahui mengetahui pengaruh umur panen dan waktu curing terhadap viabilitas benih semangka (Citrullus vulgaris).
Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan faktorial (4x4) dan diulang sebanyak 3 kali Faktor pertama adalah umur panen (P) P1 = Umur panen 35 hari setelah polinasi (HSP), P2 = Umur panen 40 hari setelah polinasi (HSP), P3 =Umur panen 45 hari setelah polinasi (HSP), P4 =Umur panen 50 hari setelah polinasi (HSP). Faktor kedua adalah curing (C) : C1 = Tidak dilakukan curing / 0 hari, C2 = Curing selama2 hari, C3 = Curing selama 4 hari, C4 = Curing selama 6 hari.
Hasil penelitian menunjukan bahwa 1. Terjadi interaksi pada perlakuan umur panen dan lama curing terhadap viabilitas benih semangka pada variabel pengamatan daya berkecambah benih. Interaksi yang paling signifikan terjadi pada perlakuan P3C3 (umur panen 45 HSP dan lama curing 4 hari).2. Terdapat pengaruh sangat nyata perlakuan umur panen pada variabel pengamatan jumlah benih perbuah, perlakuan umur panen P3 (45 HSP) menunjukkan hasil paling optimum, namun lama curing tidak memberikan pengaruh nyata pada variabel pengamatan jumlah benih perbuah. 3. Tidak terdapat interaksi signifikan kombinasi perlakuan umur panen dan lama curing pada variabel berat benih perbuah, namun masing-masing perlakuan yaitu umur panen memberikan pengaruh sangat nyata pada variabel pengamatan berat benih perbuah, level perlakuan dengan hasil paling optimum yaitu P3 (45 HSP) dan lama curing memberikan pengaruh yang nyata terhadap variabel pengamatan berat benih perbuah, perlakuan paling optimum yaitu C4 (curing 6 hari).

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: 600 - Teknologi (Ilmu Terapan) > 630 Pertanian > 634 Perkebunan, buah-buahan dan ilmu kehutanan
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroteknologi
Depositing User: Perpustakaan Pusat
Date Deposited: 27 Jun 2024 02:28
Last Modified: 27 Jun 2024 02:28
URI: http://repo.uniska-kediri.ac.id/id/eprint/558

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

Latest Collections

Top Downloaded Items

Top Authors