PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk merupakan satu-satunya BUMN yang bergerak di bidang industri baja yang menjadi penyuplai utama bagi sektor industri lainnya, akan tetapi perusahaan plat merah tersebut juga tak lepas dari rentetan kasus, mulai dari kerugian selama delapan tahun berturut-turut, makraknya proyek pembangunan pabrik blast furnace yang mengakibatkan perusahaan memiliki utang yang tinggi, dan lain sebagainya. Dengan adanya rentetan kasus tersebut, kondisi kesehatan perusahaan khususnya di bagian keuangan perlu dianalisis lebih lanjut agar dapat diketahui kesehatan PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk. Umumnya dalam menilai kesehatan perusahaan dapat dilakukan dengan cara menganalisis laporan keuangannya, salah satunya dengan menggunakan analisis rasio keuangan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif yang berdasarkan Keputusan Menteri BUMN Nomor: KEP100/MBU/2002 yang memiliki beberapa indikator aspek keuangan yaitu ROE
(Return On Equity), ROI (Return On Investment), Rasio Kas (Cash Ratio), Rasio Lancar (Current Ratio), CP (Collection Periods), PP (Perputaran Persediaan), TATO (Total Asset Turn Over), dan TMS Terhadap TA (Total Modal Sendiri Terhadap Total Aset). Analisis ini dilakukan selama lima tahun, mulai dari tahun 2017 sampai tahun 2021.
Berdasarkan hasil penelitian, PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk mengalami gejolak naik turun dalam penilaian rasio-rasio setiap tahunnya, terutama pada perkembangan nilai indikator ROE, ROI, CP, PP dan TATO memperoleh peningkatan, sedangkan Rasio Kas, Rasio Lancar, dan TMS Terhadap TA memperoleh penurunan. Penilaian kesehatan keuangan pada tahun 2017 dan tahun 2018 berada pada predikat kurang sehat dengan skor akhir sebesar 55 tahun 2017 dan 53,21 tahun 2018, akan tetapi pada tahun 2019 berada pada predikat tidak sehat dengan skor 30, sedangkan pada tahun 2020 berada pada predikat kurang sehat dengan skor akhir sebesar 47,14 dan tahun 2021 berada pada predikat kurang sehat dengan skor akhir sebesar 55. Sehingga dapat disimpukan bahwa kesehatan keuangan PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk berada pada kondisi yang kurang sehat.