Perusahaan harus bisa membuat kebijakan yang tepat agar perusahaan dapat mempertahankan keberlangsungan hidupnya, sehingga perusahaan dapat bersaing dengan perusahaan pesaing dan mendapatkan kepercayaan dari konsumen. SDM (Sumber Daya Manusia) memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan suatu perusahaan. Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa seluruh indikator berada dalam kategori “Cukup Baik”, menandakan persepsi responden terhadap work life balance, kepuasan kerja, dan kinerja karyawan masih perlu ditingkatkan. Uji validitas dan reliabilitas menunjukkan bahwa instrumen yang digunakan valid dan reliabel. Hasil pengujian model struktural menunjukkan bahwa work-life balance berpengaruh signifikan dan kuat terhadap kinerja karyawan (O=0.822; p<0.001) dan kepuasan kerja (O=0.677; p<0.001), sementara kepuasan kerja juga memengaruhi kinerja (O=0.367; p=0.006). Selain pengaruh langsung, terdapat pula pengaruh tidak langsung yang signifikan dari work-life balance terhadap kinerja melalui kepuasan kerja (O=0.249; p=0.011). Work-life balance meningkatkan kinerja karyawan, baik secara langsung maupun melalui peningkatan kepuasan kerja, sehingga perusahaan disarankan untuk menciptakan kebijakan yang mendukung keseimbangan kehidupan kerja demi terciptanya lingkungan kerja yang produktif dan berkelanjutan.

Kata Kunci :work life balance, kinerja, kepuasan, karyawan, dan perusahaan