Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial, hanya variabel Work-Life Balance yang berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan, dengan nilai signifikansi 0,029 dan t-hitung 2,311. Sementara itu, variabel Lingkungan Kerja Fisik dan Komunikasi Interpersonal tidak memiliki pengaruh yang signifikan, masing-masing dengan nilai signifikansi 0,774 (t-hitung -0,290) dan 0,217 (t hitung 1,264). Secara simultan, ketiga variabel tidak menunjukkan pengaruh signifikan terhadap kinerja, dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,056 pada F-hitung 2,845. Nilai koefisien determinasi (Adjusted R²) sebesar 0,240 menunjukkan bahwa model hanya mampu menjelaskan 24% variabilitas kinerja karyawan. Kesimpulan dari penelitian ini mengindikasikan bahwa kinerja karyawan di PT Daihatsu Jolo Abadi lebih dipengaruhi oleh keseimbangan kehidupan kerja daripada faktor fisik lingkungan atau interaksi sosial di tempat kerja. Oleh karena itu, penguatan Work-Life Balance menjadi prioritas strategis dalam peningkatan kinerja, di samping eksplorasi variabel lain yang lebih relevan untuk studi lanjutan.

Kata Kunci: Work-Life Balance, Lingkungan Kerja Fisik, Komunikasi Interpersonal, dan Kinerja Karyawan