Perkebunan tebu di Indonesia memiliki peran yang sangat penting dalam memenuhi kebutuhan gula nasional. Namun demikian, dalam praktiknya, petani tebu sering menghadapi berbagai kendala, seperti keterbatasan modal, rendahnya produktivitas, biaya produksi yang tinggi serta ketidakpastian harga jual hasil panen. Kondisi ini mendorong adanya pola kemitraan dengan perusahaan inti, dalam hal ini pabrik gula, yang diharapkan mampu memberikan akses modal, input produksi, teknologi, serta jaminan pasar bagi petani tebu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem pola kemitraan antara PT Tiga Dewi Timur Raya dengan kelompok tani dan efektivitas dari pola kemitraan yang dijalankan. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari sampai dengan bulan Mei 2025. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif, yang bertujuan untuk menggambarkan variabel secara mendalam sesuai dengan kondisi aktual yang ditemukan di lapangan. Berdasarkan hasil penelitian mengenai pola kemitraan inti-plasma antara PT Tiga Dewi Timur Raya dengan petani tebu di Desa Ngetrep, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, dapat disimpulkan bahwa pola kemitraan antara PT Tiga Dewi Timur Raya dengan petani tebu di Desa Ngetrep. Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri berjalan dengan mekanisme inti- plasma. Perusahaan berperan sebagai penyedia input produksi, pendamping teknis, serta penjamin penyerapan hasil, sementara petani plasma bertanggung jawab dalam budidaya tebu sesuai kesepakatan kontrak. Berdasarkan pengukuran dengan skala Likert. pola kemitraan dinilai efektif. Hal ini tercermin dari peningkatan produktivitas petani, adanya keberlanjutan hubungan kemitraan, serta meningkatnya kesejahteraan dan pendapatan petani.

Kata Kunci: Pola Kemitraan Petani Tebu