Berdasarkan Data Permohonan Dispensasi Kawin yang penulis kumpulkan di Pengadilan Agama Kab. Kediri tercatat bahwa pada tahun 2014 terdapat 208 perkara Permohonan Dispensasi Kawin dan pada bulan Januari hingga Maret tahun 2015 terdapat 57 perkara Permohonan Dispensasi Kawin yang diajukan oleh orang tua. Hal ini berarti banyak orang tua di kabupaten Kediri yang menikahkan anak-anaknya yang masih tergolong masih pada usia anak berdasarkan Undang-undang. Penulis mencoba untuk menguraikan serta menjelaskan fenomena tersebut secara lengkap, dan membuat Skripsi yang berjudul “Kewajiban Orang Tua Mencegah Terjadinya Perkawinan Pada Usia Anak di Kabupaten Kediri (Studi di Pengadilan Agama Kab. Kediri)” ini bertujuan untuk mengetahui mengetahui Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan orang tua di kabupaten Kediri tidak dapat melaksanakan kewajibannya dalam hal mencegah pernikahan pada usia anak-anak serta dampak yang terjadi khususnya bagi anak-anak akibat pernikahannya pada usia anak di Kabupaten Kediri. Jenis Penelitian ini adalah penelitian hukum Deskriptif yang menguraikan tentang suatu norma hukum dan menggabungkannya dengan kenyataan yang terjadi di masyarakat. Secara psikologis, seorang anak tidak seharusnya membesarkan seorang anak. Anak perempuan yang menikah dan hamil pada usia remaja justru sedang mengalami transisi menjadi dewasa dan sedang membutuhkan berbagai penyesuaian diri terhadap perubahan-perubahan yang sedang ia alami. Memberi tekanan kepada mereka dalam bentuk tanggung jawab pengasuhan dan kewajiban-kewajiban pengelolaan rumah tangga memiliki konsekuensi terhadap kesehatan jiwa

Kata Kunci : Kewajiban Orang Tua, Perkawinan Pada Usia Anak, Pencegahan Perkawinan.