Penelitian ini mengkaji tentang pengaturan penggunaan pengeras suara yang menyebabkan kerusakan dalam hukum pidana positif di Indonesia serta pertanggungjawaban pelaku kerusakan yang diakibatkan oleh pengeras suara. Penggunaan pengeras suara yang melebihi batas atau yang biasa disebut dengan sound horeg memiliki berbagai dampak negatif seperti rusaknya kaca rumah, rontoknya genteng, dan dapat mengganggu pendengaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji apakah penggunaan sound horeg yang menyebabkan kerusakan dapat dikenai pidana dan pertanggungjawaban pelaku. Metode penelitian ini menggunakan penelitian hukum normatif. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa Penggunaan pengeras suara yang melebihi batas dapat dikategorikan tindak pidana jika memenuhi unsur dalam pasal tersebut, namun untuk pembuktian akan sedikit sulit karena tergantung dengan niat pelaku. Pelaku kerusakan akibat pengeras suara yang melebihi batas dapat dikenakan pertanggungjawaban pidana menggunakan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana dan Undang-Undang Pelindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.