Perusahaan Rokok Semanggimas Agung Kediri berlokasi di Dusun Kembangan Desa Bobang Kecamatan Semen Kabupaten Kediri merupakan badan usaha yang bergerak di bidang industri rokok. Perusahaan Rokok Semanggimas Agung Kediri telah membayar pajak sesuai kewajibannya dan sumbangan keagamaan berupa santunan, tetapi belum menerapkan zakat, sehingga Perusahaan Rokok Semanggimas Agung Kediri belum maksimal dalam penerapan tax planning atau perencanaan pajak guna meminimalisir beban Pajak Penghasilan terutang sesuai dengan pasal 22 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 yaitu zakat dapat digunakan sebagai pengurang penghasilan kena pajak.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan membandingkan jumlah nominal beban pajak terutang perusahaan sebelum dan sesudah penerapan zakat. Langkah-langkah penelitian ini adalah menghitung tarif zakat sesuai dengan ketentuan BAZNAS yaitu sebesar 2,5% dari laba bersih sebelum pajak, menghitung Penghasilan Kena Pajak sebelum dan sesudah penerapan zakat, selanjutnya menghitung Pajak Penghasilan terutang perusahaan sebelum dan sesudah penerapan zakat serta membandingkan hasilnya.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dengan jenis data kualitatif dan data kuantitatif yang diambil langsung dari perusahaan. Data tersebut berupa data tentang sejarah umum perusahaan, lokasi perusahaan, struktur organisasi perusahaan, ketenagakerjaan, kegiatan operasional perusahaan, dan laporan laba rugi tahun 2021.
Dari hasil analisis perhitungan dalam penelitian ini, didapat kesimpulan bahwa dengan adanya penerapan zakat terhadap perusahaan yang dibayarkan kepada Badan Amil Zakat dan Lembaga Amil Zakat yang telah dibentuk serta disahkan oleh pemerintah dapat digunakan sebagai pengurang penghasilan kena pajak sehingga dapat meminimalisir beban pajak penghasilan terutang perusahaan. Pada Perusahaan Rokok Semanggimas Agung Kediri sebelum penerapan zakat besarnya jumlah pajak penghasilan terutangnya yaitu sebesar Rp 2.294.903.402 dan sesudah dilakukan penerapan zakat pajak penghasilan terutang perusahaan adalah sebesar Rp 2.237.530.835, sehingga terdapat selisih pada pajak penghasilan terutang perusahaan sebelum dan sesudah penerapan zakat yaitu sebesar Rp 57.372.585.

Kata Kunci: Penerapan Zakat, Pajak Penghasilan Terutang.