Pendekatan quality control yang dilakukan pada perusahaan akan menghasilkan banyak sekali masalah-masalah yang dapat menyebabkan kerusakan pada produksi, mulai dari awal proses produksi bahan baku yang tidak sesuai rencana produksi sampai tahap proses produksi. Banyak ukuran produk tidak sesuai dengan rencana proses produksi. Pendekatan quality control dilakukan untuk mencegah terjadinya kesalahan-kesalahan, dan juga dapat menekan tingkat resiko kerusakan produk pada proses berikutnya, sehingga dapat menekan biaya kualitas yang dikeluarkan oleh perusahaan.

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dengan tujuan menganalisa, menjelaskan, dan menyimpulkan mengenai analisis pengaruh quality control dan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya resiko kerusakan produk terhadap Biaya kualitas yang dikeluarkan oleh perusahaan. Teknik Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah berupa dokumentasi, wawancara mengenai data keuangan perusahaan.

Hasil Dari penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwasanya produk rusak pada perusahaan terjadi karena berbagai macam hal, penyebab produk rusak yang terjadi karena faktor manusia, peralatan/mesin, metode dan lingkungan perusahaan. Produk rusak atau cacat yang terjadi pada perusahaan adalah terjadi pada kendala kerusakan hotpress, pressmark hotpress, termakan sander, sompel sudut, kerusakan core pendek, core tebal tipis, face/back patah, dan kerusakan double saw. Biaya kualitas yang dikeluarkan perusahaan ada 3 biaya yaitu biaya pencegahan, biaya penilaian dan biaya kegagalan internal. Biaya kualitas dapat dilihat dari bulan Juli sampai dengan bulan September terus mengalami kenaikan, pada bulan juli persentase biaya kualitas sebesar 0,78 % pada bulan Agustus 77% dan pada bulan September sebesar 90%. Produk rusak pada bulan bulan Agustus produk rusak terjadi sebanyak 496 atau turun 5%, sedangkan untuk bulan September produk rusak mengalami penurunan kembali menjadi 462 atau turun sebesar 2%.