Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah perlakuan defoliasi daun pada umur tertentu dapat memberikan pengaruh terhadap hasil panen jagung (Zea mays L.). Penelitian dilaksanakan di lahan berjenis tanah lempung berpasir yang terletak di Dusun Margojoyo, Desa Jabang, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri, pada ketinggian 85 meter di atas permukaan laut (mdpl). Waktu pelaksanaan penelitian dimulai pada bulan Februari hingga Mei 2025.

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri atas 8 perlakuan dan 4 ulangan, sehingga diperoleh 32 petak percobaan. Perlakuan meliputi: P0 (kontrol), P1 (defoliasi umur 50 HST), P2 (55 HST), P3 (60 HST), P4 (65 HST), P5 (70 HST), P6 (75 HST), dan P7 (80 HST). Setiap petak berisi 20 tanaman, dengan total populasi 640 tanaman. Pengamatan dilakukan terhadap variabel hasil, antara lain bobot segar tongkol, bobot kering tongkol, dan bobot pipilan kering per tanaman.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa defoliasi pada umur 75 HST (P6) menghasilkan bobot segar tongkol, bobot kering tongkol, dan bobot pipilan kering tertinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Sebaliknya, defoliasi pada umur 60 HST (P3) memberikan hasil terendah. Dengan demikian, waktu defoliasi yang tepat menjadi faktor penting dalam pengelolaan tanaman jagung guna memperoleh hasil panen yang optimal.