Penelitian ini mengeksplorasi fenomena kenakalan remaja, dengan fokus khusus pada perilaku yang ditunjukkan oleh geng motor dan kelompok punk di Indonesia. Penelitian ini mengkaji penyebab dasar dari perilaku ini, dinamika sosial di dalam kelompok-kelompok ini, dan kerangka hukum yang mengatur tindakan mereka. Studi ini menyoroti ikatan emosional yang terbentuk di antara anggota kelompok, yang sering kali mengarah pada tindakan ekstrem yang melanggar norma sosial dan regulasi hukum. Ini membahas hak-hak anak sebagaimana diatur dalam hukum Indonesia dan konvensi internasional, dengan menekankan tanggung jawab negara untuk melindungi hak-hak ini. Penelitian ini juga menyelidiki kompleksitas anak jalanan, kerentanan mereka, dan risiko yang mereka hadapi, termasuk paparan terhadap kekerasan dan eksploitasi. Selain itu, penelitian ini menganalisis implikasi hukum dari tindakan kekerasan yang dilakukan oleh kelompok-kelompok remaja ini, kekurangan hukum yang ada dalam menangani kekerasan kolektif, dan kebutuhan akan pendekatan hukum yang lebih komprehensif. Dalam penemuan ini menunjukkan bahwa strategi pencegahan dan intervensi yang efektif harus melibatkan kolaborasi antara penegak hukum, layanan sosial, dan organisasi komunitas untuk mengatasi penyebab utama kekerasan remaja dan mempromosikan rehabilitasi.