Penyakit layu bakteri akibat Ralstonia solanacearum merupakan kendala utama dalam budidaya cabai merah. Pengendalian ramah lingkungan dapat dilakukan melalui agen hayati seperti bakteri endofit yang berpotensi menghambat perkembangan penyakit layu pada cabai besar yang disebabkan oleh bakteri R. solanacearum. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi efektivitas beberapa isolat bakteri endofit dalam menekan patogen secara in vitro dan in vivo serta mengkaji pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman.

Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor dengan enam perlakuan: kontrol negatif, kontrol positif, B. amyloliquefaciens, B. subtilis, B. cereus, dan B. altitudinis, masing-masing empat ulangan. Parameter yang diamati meliputi zona hambat, insidensi penyakit, indeks penekanan penyakit, panjang akar, kecepatan pembuahan, dan berat buah. Data dianalisis menggunakan uji F dan DMRT taraf 5%.

Hasil menunjukkan bahwa B. amyloliquefaciens memiliki zona hambat terbesar terhadap patogen, menekan penyakit hingga 76%, mempercepat pembuahan (0,32 tanaman/plot/hari), serta menghasilkan akar terpanjang (62 cm). Perlakuan B. cereus memberikan berat buah tertinggi sebesar 3,32 kg/plot. Sementara itu, B. subtilis dan B. altitudinis menunjukkan efektivitas sedang dalam menekan penyakit (30–45%) serta mendukung pertumbuhan tanaman. Secara keseluruhan, penggunaan Bacillus spp. efektif dalam menekan layu bakteri dan meningkatkan pertumbuhan serta hasil cabai.