Terong (Solanum melongena L.) varietas F1 merupakan salah satu komoditas hortikultura penting yang banyak dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia karena kandungan gizi dan manfaat ekonominya. Namun, produktivitas terong di Indonesia masih tergolong rendah, salah satunya disebabkan oleh kendala dormansi benih yang mengakibatkan perkecambahan lambat, tidak seragam, dan tingkat keberhasilan tumbuh yang rendah. Salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan menggunakan zat pengatur tumbuh giberelin (GA3). Giberelin memiliki kemampuan untuk memecah dormansi, mempercepat proses perkecambahan, dan meningkatkan vigor bibit. Namun, efektivitas (GA3) sangat dipengaruhi oleh durasi perendaman benih dalam larutan (GA3). Perendaman yang terlalu singkat atau terlalu lama dapat mengurangi keberhasilan perkecambahan dan bahkan merusak benih. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama perendaman larutan
giberelin (GA3) terhadap perkecambahan benih terong (solanum
melongena L.) varietas F1.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan 20 Juni sampai 3 Juli 2025 di Kelurahan Ketami, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan enam perlakuan waktu perendaman (3, 6, 9, 12, 15, dan 18 jam), masing-masing perlakuan diulang sebanyak empat kali dan setiap ulangan menggunakan 25 benih. Data yang diamati meliputi persentase perkecambahan, panjang akar, panjang tunas, dan vigor kecambah.

Analisis data dilakukan menggunakan uji ANOVA, dan apabila terdapat perbedaan nyata dilanjutkan dengan uji LSD pada taraf 5%. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi praktis kepada petani mengenai durasi perendaman yang paling efektif untuk meningkatkan kualitas dan kecepatan pertumbuhan benih terong. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi referensi bagi pengembangan teknologi perbenihan tanaman hortikultura di masa depan, khususnya pada tanaman famili Solanaceae.