PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk sebagai maskapai penerbangan milik pemerintah memegang peran strategis dalam mendukung sektor pariwisata dan konektivitas nasional. Namun, kinerja keuangannya mengalami tekanan signifikan terutama akibat pandemi Covid-19, yang berdampak pada penurunan pendapatan, kenaikan liabilitas, dan risiko kebangkrutan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kesehatan keuangan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk periode 2019–2023 berdasarkan aspek keuangan sesuai ketentuan Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: KEP-100/MBU/2002. Penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan delapan indikator rasio keuangan: Return on Equity (ROE), Return on Investment (ROI), Cash Ratio, Current Ratio, Collection Periods, Perputaran Persediaan, Total Assets Turnover (TATO), serta Total Modal Sendiri terhadap Total Aset (TMS terhadap TA). Data diperoleh dari laporan keuangan tahunan perusahaan, kemudian diolah sesuai pedoman penilaian tingkat kesehatan BUMN. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesehatan keuangan perusahaan selama periode penelitian berfluktuasi dan cenderung berada pada kategori kurang sehat, terutama akibat nilai negatif pada rasio profitabilitas. Kesimpulan dari penelitian ini mengindikasikan perlunya perbaikan strategi keuangan dan efisiensi operasional untuk memulihkan kinerja serta meningkatkan predikat kesehatan keuangan.

Kata kunci : Analisis Keuangan, BUMN, Rasio Keuangan, Tingkat Kesehatan Perusahaan