Persediaan merupakan salah satu aktiva lancar yang harus dikelola dengan baik pada usaha dagang dan manufaktur. Penilaian persediaan dianggap penting karena secara langsung akibat penilaian persediaan akan mempengaruhi laba perusahaan. Metode penilaian persediaan dapat menggunakan metode FIFO (First In First Out), LIFO (Last In Last Out) dan Average (rata-rata). Perhitungan persediaan juga berpengaruh terhadap laba perusahaan pada saat inflasi. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis bagaimana penilaian persediaan pada saat inflasi dengan metode FIFO, LIFO, dan Average dapat berpengaruh terhadap laba perusahaan.

Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer yang diambil langsung dari perusahaan yang berupa data tentang sejarah singkat perusahaan, lokasi perusahaan, tujuan perusahaan, struktur organisasi, ketenagakerjaan, laporan pembelian, laporan penjualan dan laporan laba rugi perusahaan. Data sekunder yang digunakan peneliti berupa data inflasi di Indonesia. Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Teknik pengumpulan data berupa wawancara dan dokumentasi. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif.

Hasil penelitian ini adalah analisis perbandingan laba bersih sebelum pajak terdapat perbedaan yang mana dengan metode LIFO mempunyai laba bersih sebelum pajak yang lebih kecil dibandingkan dengan metode FIFO maupun Average.

Berdasarkan uraian di atas maka saran dari peneliti adalah CV Banyu Mili sebaiknya pada saat inflasi menggunakan metode LIFO. Dimana dengan menggunakan metode LIFO akan dihasilkan laba terkecil dari metode FIFO dan Average, sehingga biaya yang dikeluarkan untuk membayar pajak dapat lebih diminimalisir.