Penelitian ini membahas penerapan mediasi oleh Babinkamtibmas terhadap kasus Kekerassan Dalam Rumah Tangga (selanjutnya disebut KDRT) di Kelurahan Tempurejo Kecamatan Pesantren Kota Kediri. Dalam proses penyelesaian sengketa ini dimediatori atau penengah oleh Bhabinkamtibmas yang diatur dalam Perpol Nomor 08 Tahun 2021 yang mengatur tentang penanganan tindak pidana berdasarkan keadilan restoratif, dan dibantu 3 pilar lainnya Kepala Kelurahan, dan Babinsa melalui proses mediasi atau musyawarah. Rumusan masalah ini yaitu bagaimana penerapan mediasi oleh Bhabinkamtibmas terkait kasus KDRT di Kelurahan Tempurejo Kecamatan Pesantren Kota Kediri dan apa kendala penerapan mediasi oleh Bhabinkamtibmas terkait kasus KDRT di Kelurahan Tempurejo Kecamatan Pesantren Kota Kediri. Tujuan dalam penelitian ini, untuk mengetahui bagaimana penerapan mediasi oleh Bhabinkamtibmas terkait kasus KDRT di Kelurahan tempurejo Kecamatan Pesantren Kota Kediri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah empiris. Hasil dari penelitian ini yaitu dalam penyelesaian sengketa rumah tangga yakni kekerasan dalam rumah tangga di Kelurahan Tempurejo Kecamatan Pesantren Kota Kediri yang dipimpin oleh 3 Pilar Pak Lurah, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas sebagai mediator. Proses penyelesaian dalam sengketa ini melalui mediasi atau musyawarah yang dipimpin oleh 3 Pilar sebagai mediator dengan persetujuan pihak yang bersangkutan. Penyelesaian sengketa ini terdapat beberapa hambatan atau kendala yang sedikit menghambat terselesaikannya sengketa diantaranya yaitu pihak korban yang beriskeras untuk mengambil jalur hukum (menuntut pelaku) tentang perkara yang ditempuh, kurang memadainya tempat atau fasilitas untuk mediasi yang seharusnya terdapat ruangan khusus.

Kata Kunci : Mediasi, Kekerasan Dalam Rumah Tangga, Bhabinkamtibmas