Penelitian ini membahas mekanisme dan perlindungan hukum dalam jual beli barang cacat tersembunyi di Indonesia, dengan fokus pada kasus yang tercantum dalam Putusan Nomor 193/Pdt.G/2019/Jkt.Utr. Jual beli di Indonesia diatur oleh ketentuan hukum yang melibatkan perjanjian antara penjual dan pembeli, dengan syarat sahnya perjanjian yang diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata). Perjanjian dianggap sah apabila memenuhi syarat subjektif dan objektif, sementara perlindungan konsumen diatur dalam UndangUndang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Studi ini mengidentifikasi bagaimana hukum mengatur tanggung jawab pelaku usaha terhadap produk cacat tersembunyi dan bagaimana konsumen dapat mengklaim haknya. Kasus yang dibahas melibatkan pembelian mobil Nissan Navara 2018 oleh Diarto Setiawan, yang mengalami cacat pada mesin setelah transaksi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perlindungan hukum yang tersedia bagi konsumen dalam kasus cacat tersembunyi serta akibat hukum dari putusan pengadilan tersebut. Hasil penelitian ini diharapkan memberikan wawasan mengenai perlindungan hukum bagi konsumen dan tanggung jawab pelaku usaha, serta menjadi referensi bagi peneliti dan praktisi hukum di masa mendatang. Metode penelitian yang digunakan meliputi pendekatan normatif dan analisis kualitatif terhadap peraturan perundang-undangan serta putusan pengadilan terkait.

Kata Kunci: Perlindungan konsumen. Cacat tersembunyi.