Tembakau selain dapat dijadikan bahan baku rokok juga dapat dimanfaatkan sebagai salah satu antioksidan. Pada beberapa penelitian mengatakan bahwa tembakau juga mempunyai metabolit sekunder seperti flavonoid, fenolik, saponin, dan alkaloid yang dapat dijadikan sebagai antioksidan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui profil metabolit sekunder seperti flavonoid, fenolik, saponin, dan alkaloid pada ekstrak etanol akar, batang, dan daun tanaman tembakau (Nicotiana Tabacum, L.) dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol dan untuk mengetahui nilai aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH (Diphenyl Picryl Hydrazyl) dengan
alat Spektrofotometri UV-vis.

Berdasarkan dari hasil pengujian skrining fitokimia menunjukkan bahwa daun, batang, dan akar tembakau hanya mengandung senyawa fenolik dan alkaloid saja, serta memiliki nilai aktivitas antioksidan (IC50) secara berurutan sebesar IC50 44,3659 ppm (intensitas sangat aktif), IC50 162,696 ppm (intensitas sedang), dan IC50 131,554 ppm (intensitas sedang). Sehingga dari hasil tersebut bahwa profil tanaman tembakau (Nicotiana tabaccum L.) dari daun, batang, dan akar berasal dari Kec. Semen Kab. Kediri hanya daun yang memiliki nilai aktivitas antioksidan (IC50) tertinggi dengan nilai IC50 44,3659 ppm (intensitas sangat aktif).