Good governance jika dihubungkan dengan fungsi pemerintah sebagai penyedia layanan publik masih jauh dari harapan masyarakat. Birokrasi yang baik memiliki kapasitas untuk memahami dan memenuhi kebutuhan publik. Salah satu faktor penghambat upaya dalam mewujudkan birokrasi yang baik adalah adanya penyakit dalam tubuh birokrasi yang disebut patologi birokrasi. Kelurahan Ngronggo selaku unit birokrasi yang menyelengarakan pelayanan publik dituntut bekerja secara professional serta mampu secara cepat merespon aspirasi, tuntutan publik dan perubahan lingkungan. Namun pada realitanya banyak dijumpai beberapa jenis patologi birokrasi yang menghambat akselerasi jalannya pelayanan kepada masyarakat yang berakibat pada keterlambatan pelayanan, prosedur yang tidak jelas dan kurangnya empati pegawai dalam memberikan pelayanan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui cara mengidentifikasi patologi birokrasi, bentuk-bentuk patologi birokrasi, faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya patologi birokrasi, dan upaya mengatasi patologi birokrasi guna mewujudkan good governance di Kantor Kelurahan Pemerintah Kota Kediri.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa wawancara, observasi dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian di Kelurahan Ngronggo berdasarkan identifikasi perilaku patologi birokrasi yaitu adanya perilaku menyimpang yang dilakukan oleh pegawai kelurahan. Pelaksanaan pelayanan sudah berjalan dengan baik namun juga terdapat pegawai yang tidak melaksanakan tugasnya dengan baik. Bentuk- bentuk patologi birokrasi di Kelurahan Ngronggo selain tidak disiplin, terdapat perilaku negatif contohnya tidak memiliki kepedulian terhadap beban kerja dan motivasi pegawai yang masih rendah sehingga produktivitas kerja juga rendah.
Faktor faktor yang mempengaruhi hal tersebut berasal dari tatakelola yang buruk dari pegawai atas penghasilan yang diterima, lingkungan pergaulan secara personal, dan tidak diterapkannya peraturan kedisiplinan pegawai. Dengan begitu upaya yang dilakukan oleh pimpinan Kelurahan Ngronggo dalam mengatasi perilaku patologi birokrasi dapat berorientasi dari penyebab perilaku patologis yang ada. Beberapa hal yang dapat dilakukan antara lain memberikan pelatihan bagi pegawai yang kurang memiliki keahlian atau kompetensi di bidang tugasnya. Memberikan pengarahan juga menerapkan aturan disiplin di lingkungan kerja.
Memberikan penilaian obyektif kepada hasil kinerja yang dilakukan dan diterapkannya sistem reward dan punishment. Yang terpenting adalah perilaku kepemimpinan dan leadership dari pimpinan kelurahan sehingga menjadi teladan, guiden dan row model perilaku aparatur kelurahan.
Penerapan konsep pemerintahan yang baik merupakan solusi untuk meminimalisir penyakit birokrasi. Pemerintahan kelurahan yang dijalankan secara terbuka (transparansi), akomodatif, partisipatif, budaya kerja yang baik dan bertanggungjawab serta pelayanan yang menjawab kebutuhan masyarakat menjadi indikator terciptanya good governance.

Kata kunci: patologi birokrasi, good governance