Pemerintah Kabupaten Blitar memprioritaskan sumber daya yang tersedia untuk meningkatkan cakupan pelayanan kepada kelompok sasaran Percepatan Penurunan Stunting yang meliputi remaja, calon pengantin / calon pasangan usia
subur (PUS), ibu hamil, ibu menyusui dan anak usia 0 (nol) hingga 59 (lima puluh sembilan) bulan dalam rangka mendukung prioritas nasional. Sehingga peran tim pendamping keluarga dipandang sangat penting sebagai ujung tombak percepatan penurunan stunting di Kabupaten Blitar. Tim Pendamping Keluarga merupakan sekelompok tenaga yang dibentuk dan terdiri dari Bidan, Kader TP PKK dan Kader KB untuk melaksanakan pendampingan meliputi penyuluhan, fasilitasi pelayanan rujukan dan fasilitasi penerimaan program bantuan sosial kepada calon pengantin/calon pasangan usia subur, ibu hamil, ibu pasca persalinan, anak usia 0-59 bulan serta melakukan surveilans keluarga berisiko Stunting untuk mendeteksi dini faktor faktor risiko Stunting. Dalam berbagai kondisi, komposisi tim pendamping keluarga dapat disesuaikan melalui bekerjasama dengan Bidan dari Desa/Kelurahan lainnya atau melibatkan perawat atau tenaga kesehatan lainnya.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana optimalisasi peran tim pendamping keluarga dalam penurunan stunting pada Dinas P3APPKB Kabupaten Blitar. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informan penelitian ini berjumlah 8 orang. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi dan diperkuat dengan focus group discussion.
Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa peran tim pendamping keluarga sangat penting dalam rangka penurunan stunting di Kabupaten Blitar, karena selain melaksanakan pendampingan tim juga membuat inovasi inovasi agar peran pendampingan dapat berjalan dengan optimal. Namun demikian masih ada beberapa kendala yang harus diperbaiki seperti kurangnya kualitas sumber daya manusia tim pendamping keluarga dan kurangnya sosialisasi yang massive kepada masyarakat.