Kenaikan tahunan tarif cukai tembakau meningkatkan pendapatan negara, namun juga menimbulkan tantangan bagi petani tembakau dan pengusaha rokok konvensional maupun rokok elektrik. Dampaknya termasuk naiknya harga rokok setiap tahun, yang mempengaruhi daya beli konsumen dan keberlangsungan usaha di sektor tembakau. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kenaikan tarif Cukai Hasil Tembakau per 1 Januari 2022 terhadap penjualan rokok elektrik pada Toko KDR Vapor. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif non statistik. Data yang digunakan antara lain perubahan harga jual rokok elektrik setelah kenaikan tarif Cukai Hasil Tembakau, serta data penjualan dan laba kotor tahun 2021 dan 2022. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kenaikan tarif Cukai Hasil Tembakau tahun 2022 memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap penjualan Toko KDR Vapor. Artinya, Kenaikan tarif Cukai Hasil Tembakau tahun 2022 meningkatkan penjualan di Toko KDR Vapor.
Peningkatan penjualan diikuti dengan peningkatan laba kotor dan HPP. Laba kotor pada tahun 2022 meningkat sebesar Rp914.349.630,- dan HPP meningkat sebesar Rp409.633.370,-. Hasil persentase Gross Profit Margin Ratio tahun 2022, Toko KDR Vapor dinilai masih kurang mampu menjalankan usahanya secara efisien karena Harga Pokok Penjualan relatif lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Saran untuk pemilik Toko KDR Vapor harus menetapkan harga yang kompetitif, rutin mengevaluasi stok, dan membeli produk dalam jumlah besar untuk mengurangi dampak kenaikan tarif Cukai Hasil Tembakau (CHT). Memperluas variasi produk, menetapkan target penjualan harian, dan berinovasi dengan voucher atau giveaway juga penting untuk menarik dan mempertahankan pelanggan.

Kata kunci: tarif, Cukai Hasil Tembakau, rokok elektrik, penjualan, laba kotor