Kedelai mulai dikenal di Indonesia sejak abad ke-16. Awal mula penyebaran dan pembudidayaan kedelai yaitu di Pulau Jawa, kemudian berkembang ke Bali, Nusa Tenggara, dan pulau-pulau lainnya. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh jumlah benih perlubang tanam dan dosis pupuk kalium terhadap produksi kedelai (glycine max (l.) merril) varietas anjasmoro. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2023 sampai Maret 2024. Penelitian ini akan dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu UNISKA, Desa Rejomulyo, Kecamatan Kota Kediri, dengan ketinggian tempat 67 mdpl.
Suhu rata-rata pagi hari 27,22oC dan sore hari 34,36oC dengan rata-rata kelembaban pagi hari 86,07 dan sore hari 49,32. Jenis tanah lempung berpasir dengan tingkat keasaman 6,7 pH.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama terdiri dari 2 level perlakuan jumlah benih per lubang tanam yaitu, B1 : jumlah benih 2 perlubang tanam, dan B2: jumlah benih 3 perlubang tanam. Faktor kedua merupakan dosis pupuk KCL dengan 4 level perlakuan yaitu, K1 : Dosis pupuk KCL50 Kg/Ha, K2 : Dosis pupuk KCL 75 Kg/Ha, K3 : Dosis pupuk KCL 100 Kg/Ha, dan K4 : Dosis pupuk KCL 125 Kg/Ha. Data yang diperoleh dari hasil pengamatan pada masing – masing variabel pengamatan dimasukkan kedalam tabel untuk dilakukan Uji F dengan metode analisa sidik ragam (ANOVA) dan di uji lanjut menggunakan uji BNT 5%. Berdasarkan hasil penelitian tidak terjadi interaksi antara jumlah benih perlubang tanam dan dosis pupuk kalium terhadap produksi kedelai varietas Anjasmoro. Perlakuan tunggal jumlah benih perlubang tanam berpengaruh pada variabel pengamatan tinggi tanaman umur 28 hst, jumlah daun pada semua umur pengamatan, jumlah cabang produktif pada umur 35 hst dan 42 hst, jumlah polong per tanaman, berat polong per tanaman, dan berat biji per tanaman.

Kata Kunci : Kedelai, Jumlah Benih, Pupuk Kaliu