Anggur merupakan tanaman buah merambat dalam bentuk semak dan digolongkan pada family Vitaceae. Buah ini biasanya diolah menjadi jus, jelly wine minyak biji anggur dan kismis, atau dimakan langsung. Buah anggur mengandung banyak senyawa polifeno dan reseveratrol yang aktif dalam berbagai metabolisme, dan mampu mencegah pembentukan sel kanker dan penyakit lainnya. Selain itu buah ini juga memiliki harga ekonomi yang cukup. Perbanyakan tanaman anggur biasanya dilakukan dengan cara stek batang, cara ini dipilih karena sangat praktis dan ekonomis, sebab hanya diperlukan areal lahan yang relatif kecil untuk menghasilkan tanaman dalam jumlah banyak jika dibandingkan dengan cara cangkok, sambung ataupun okulasi. Keberhasilan stek dipengaruhi oleh faktor dalam, yaitu umur dan macam bahan stek, serta faktor luar. Panjang stek juga berpengaruh terhadap pertumbuhan stek.
Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan (November 2023 – Januari 2023) yang bertempat di Pembibitan Anggur, Desa Banjarsari, Kecamatan Ngronggot, Kabupaten Nganjuk. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial dan meliputi dua faktor perlakuan yaitu macam media tanam dan panjang stek. Pengamatan pertumbuhan dilakukan secara destruktif dan non destruktif dengan mengamati tanaman sampel sebanyak 5 tanaman pada setiap perlakuan pada umur 14, 28, 42, 56 HST. Parameter yang diamati dalam pengamatan meliputi Presentase Tumbuh, Panjang Tunas, Jumlah Daun, Luas Daun, Panjang Akar, Jumlah Akar. Data yang diperoleh dari hasil pengamatan dianalisis menggunakan analisis ragam (Uji F) pada taraf 5%. Apabila berbeda nyata maka dilanjutkan dengan Uji BNT pada taraf 5% untuk mengetahui perbedaan di antara perlakuan. terdapat interaksi nyata antara perlakuan kombinasi media tanam dan jumlah ruas stek anggur pada umur 56 hari setelah tanam (HST) terhadap parameter pengamatan yaitu : panjang akar stek bibit anggur. Namunt idak terdapat interaksi nyata antara perlakuan kombinasi media tanam dan jumlah ruas stek anggur terhadap parameter pengamatan yaitu persentase tumbuh, panjang tunas, jumlah daun, jumlah akar, serta luas daun pada stek bibit anggur. Namun perlakuan komposisi media tanam tidak memberikan pengaruh nyata terhadap persentase tumbuh, jumlah akar dan luas daun . Namun meberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan stek bibit anggur yaitu pada panjang tunas , jumlah daun dan panjang akar. Namun perlakuan jumlah ruas tidak memberikan pengaruh nyata terhadap persentase keberhasilan, jumlah akar, dan luas daun namun memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan stek bibit anggur yaitu pada panjang tunas , jumlah daun dan panjang akar. Serta perlakuan M3 (Tanah:Pupuk Kandang:Pasir 2:1:1) memiliki rata - rata hasil terbaik pada keseluruhan parameter pengamatan di ikuti dengan M2 (Tanah:Pupuk Kandang:Sekam Bakar 2:1:1), Perlakuan M3 (Tanah:Pupuk Kandang:Pasir 2:1:1) mendapatkan hasil yang lebih optimal jika dilakukan penyetekan dengan perlakuan P2 (2 Ruas).